Tuesday, October 13, 2015

Kulit dan Kelamin

Hell-O! Kalau sebelumnya saya membawakan materi Fisika kali ini saya membawakan materi Biologi mengenai Kulit dan Kelamin. Pembahasan ini dibuat karena tugas sewaktu kelas XI IPA di SMAN 113 Jakarta. Selamat menyimak. INGAT! Anda boleh mengopi materi ini tapi saay mohon dengan sangat untuk menyertakan url ini sebagai daftar pusaka karena saya membuat artikel ini dengan susah payah.STOP PLAGIARISM AND BE CREATIVE!


KULIT DAN KELAMIN


Disusun Oleh:
Wulan Oktaviany (XI IPA 2)

SMA NEGERI 113 JAKARTA
JAKARTA TIMUR

2014



Kulit
I.                 Fungsi Kulit

1.      Fungsi Proteksi:
Kulit memiliki bantalan lemak, ketebalan, serabut jaringan penunjang yang dapat melindung tubuh dari gangguan :
a.       Fisis/mekanis: Tekanan, gesekan, dan tarikan
b.      Kimiawi: Iritan seperti lisol, karbil, asam, dan alkali yang kuat
c.       Panas: radiasi, sengatan UV
d.      Infeksi luar: bakteri, jamur
Beberapa macam perlindungan kulit:
a.       Melanosit à melindungi kulit dari pancaran sinar matahari dengan mengadakan tanning (penggelapan kulit)
b.      Stratum korneum impermeable terhadap berbagai zat kimia dan air
c.       Keasaman kulit karena ekskresi keringat à melindungi kulit dari jamur dan bakteri
d.      Proses keratnisasi à sebagai sawar mekanis karena sel mati melepaskan diri secara teratur.
2.      Fungsi Absorpsi:
Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2, dan uap air. Sehingga memungkinkan kulit untuk ikut mengambil fungsi respirasi.
Kemampuan meng-absorpsi ini dipengaruhi oleh ketabalan kulit, hidrasi, kelembaban, metabolism, dan jenis vehikhulum.
Penyerapan dapat dilakukan melalui celah sel, menembus sel epidermis, melalui muara saluran kelenjar.
3.      Fungsi Ekskresi:
      Mengeluarkan zat yang tidak berguna bagi tubuh seperti, NaCl, urea, asam urat, dan ammonia. Pada fetus, kelenjar lemak dengan bantuan hormone androgen dari ibunya memprobuksi sebum untuk melindungi kulitnya dari cairan amnion. Pada waktu lahir ditemui sebagai Vernix Caseosa.
4.      Fungsi Persepsi:
Kulit mengandung ujung saraf sensori di dermis dan subkutis. Saraf sensori lebih banyak jumlahnya dibagian yang erotic
a.       Badan rufini di dermis dan subkutis à peka terhadap rangsangan panas
b.      Badan Krause di dermis à peka terhadap rangsangan dingin
c.       Badan markel ranvier di epidermis à peka terhadap rangsangan rabaan/sentuhan
d.      Badan pacini di epidermis à peka terhadapan rangsangan tekanan.
5.      Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh:
Dengan cara mengeluarkan keringan dan mengkerutkan pembuluh darah pada kulit.
Tonus vaskuler dipengaruhi oleh saraf simpatis asetikolin
Pada abyi, dinding pembuluh darah belum terbentuk dengan baiksehingga terjadi ekstravariasi cairan dan membuat ulit bayi terlihat lebih edematosa (banyak mengandung air dan Na).
6.      Fungsi Pembentukan Pigmen:
Karena pada kulit memiliki melanosit yang merupakan sel pembentuk pigmen yang terdiri dari butiran pigmen (melanosomes)
7.      Fungsi Keratinisasi:
Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan, sel basal yang lain akan berpindah menjadi sel spinosum, makin ke atas sel makin menjadi gepeng dan bergranula, sehingga menjadi sel granulosum. Makin lama inti makin menghilang dan keratinosit berubah menjadi sel yanduk yang amorf. Proses ini berlangsung selama 14 - 21 hari dan member perlindungan kulit terhadap infeksi secara fisiologik.
8.      Fungsi Pembentukan Vitamin D:
      Kulit mengubah 7 dihidroksi kolesterol dengan pertolongan sinar matahari. Tapi, kebutuhan vitamin D tubuh tidak hanya cukup dari hal tersebut. Pemberian vitamin D sistemik masih tetap diperlukan.

II.                 Bagian – bagian dari Kulit
  1. Epidermis: tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan Malpighi.
  2. Dermis: mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak.
  3. Hipodermis: Lapisan ini banyak mengandung lemak.

III.                 Saraf yang Ada pada Kulit

Kulit memiliki berbagai macam saraf untuk memenuhi fungsi sebagai indra persepsi/peraba.
Saraf - saraf tersebut antara lain:
Saraf Pada Korpuskula
Saraf pada korpuskala adalah sarah yang berada di kulit. Dengan saraf tersebut kita dapat merasakan panas, dingin, sentuhan, tekanan, dan nyeri. Dengan begitu kita dapat mengindari dan mengetahui bahaya secara refleks. Reseptor pada kulit bermacam - macam, antara lain:
a.      Korpuskula paccini (tekanan kuat)
Ditemukan di jaringan subkutan pada telapak kaki, jari, putting, periosteum, mesenterium, tendo, ligament, dan genetalia eksterna. Bentuk: bundar (lonjong) dan besar.Memiliki panjang 2mm dan diameter 0,5mm-1mm.
Setiap korpuskulus disuplai oleh serat bermielin yang besar dan juga telah kehilangan sarung sel schwannya pada tepi korpuskulus. Akson saraf banyak mengandung mitokondria. Akon ini dikelilingi oleh 6 lamela yang tersusun rapat (terdiri dari sel gepeng). Sel gepeng initersusun bilatereal dengan alur longitudinal pada sisinya.
b.      Korpuskula ruffini (panas)
Ditemukan di jaringan ikat, termasuk di dermis dan kapsul sendi. Mempunyaisebuah kapsula jaringan ikat tipis yng mengandung ujung akhir saraf yang menggelembung. Korpuskula ini merupakan mekanoreseptor, karena mirip dengan organ tendo golgi.
                              Korpuskulus ini terdiri dari berkas kecil serat tendon (fasikulus intrafusal) yang                                               terbungkus dalam kapsula berlamela. Akhir saraf bermielin yang bebas dan bercabang                                   disekitar berkas tendonnya. Korpulus ini terangsang oleh renggangan atau kontraksi otot.
a.      Korpuskula meissner (sentuhan)
Ditemukan di papilla dermis, khususnya pada ujung jari, bibir, putting, dan genetalia eksterna.
Berbentuk silindris, sumbu panjangnya tegak lurus permukaan kulit dan berukuran 80mikron dan lebar 40mikron. Sebuah kapsul jaringan ikat tipis denga perinerium saraf menyuplai setiap korpuskel. Pada bagian tenganya terdapat setumpuk sel gepeng yang tersusun secara transversal. Beberapa sel saraf menyuplai kropuskel dan serat saraf ini mempunyai banyak cabang.
Peka terhadap rangsangan sentuhan dan memungkinkan untuk membedakan dua titik.
b.      Korpuskula krause (dingin)
Ditemukan di daerah mukokutis (bibir dan genetalia eksterna) pada dermisnya dan berhubungan dengan rambut.
Berbentuk bundar dengan diameter 50mikron. Memiliki kapsula tebal yang menyatu dengan endoneurium. Di dalam korpulus, serat bermielin kehilang myelin akan tetapi tetap diselubungu oleh sel Schwann. Seratnya bercabang atau berjalan spiral dan berakhir sebagai saaraf yang menggelembung.
Korpuskula ini akan berkurang jumlahnya seiringan dengan bertambahnya usia.
c.       Korpuskula ujung saraf terbuka (nyeri)
Serat saraf sensorik aferen berakhir sebagai ujung akhir bebas pada banyak jaringan tubuh dan merupakan reseptor sensorik utama dalam kulit.
Serat akhir pada saraf ini dalah serat saraf yang tak bermielin dan juga serat saraf bermielin kecil, yang semuanya tidak memiliki pembungkus sebelum berakhir. Serat saraf bercabang banyak dan berjalan kea rah permukaan dan hampir mencapai startum korneum. Serat yang berbeda mungkin akan menerima rangsangan rabaan, nyeri, dan suhu (panas-dingin)
Sehubungan dengan folikel rambut, banyak bercabang serat saraf yang berjalan longitudinal dan melingkari folikel rambut dalam dermis.
Beberapa saraf berhubungan dengan jaringan epitel khusus, pada epidermis yang berhubungan dengan folikel rambutdan mukosa oral, akhir saraf membentuk badan akhir seperti lempengan. Badan ini adalah sel yang berwarna gelap dengan banyak juluran sitoplasma. Seperti mekanoreseptor badan ini mendeteksi pergerakan antara keratinosit dan kemungkinan juga gerakan epidermis sehubungan dengan jaringan ikat di bawahnya. Telah dibuktikan bahwabeberapa diskus merkel merespon rangsangan getaran dan juga dingin.
                        d.   Korpuskula lempeng merkel (Sentuhan dan Tekanan ringan)

IV.                 Proses Terjadinya Penerimaan Rangsangan pada Kulit
Rangsangan pada kulit akan diterima oleh reseptor yang terletak di bawah kulit yang kemudian diteruskan menuju saraf tepi. Lalu masuk ke dalam susunan saraf pusat sumsum di tulang belakang yang akan langsung menuju stimulus yang diteruskan sampai ke thalamus (pusat penyebaran utama impuls - umpuls sensoris yang berperan penting dalam proses pengolahan sensorik). Dari sini, stimulus di kirimkan ke pusat sensorik (korteks sensorik) di otak besar. Pada saat sampai ke pusat sensorik inilah kita dapat merasakan panas, dingin, sentuhan, tekanan, dan nyeri.
      Reseptor à Saraf Tepi à Susunan Saraf Pusat di Sumsum Tulang Belakang à Stimulus à Thalamus         à Pusat Sensorik (Korteks Sensorik) à Respons

V.                 Kelainan/gangguan pada Kulit
1.                  Panu
Jamur adalah penyebab utama dari panu. Dan tentunya jamur tersebut munculnya dari kurangnya perhatian kesehatan terhadap tubuh, sehingga saat makan, makanan yang mengandung protein tinggi sering memunculkan dan bertambah banyaknya panu di badan. Panu, pada kulit pertama akan muncul bercak putih-putih dan berkelanjutan akan menyebar berbentuk pulau-pulau pada badan
2.                  Kudis
Tungau yang belapak kaki adalah menyebabkan kudis ini muncul. Gerakan dari tunggau yang dikenal Sarcoptes scabiei ini menyebabkan gatal yang luar biasa pada kulit yang terkena kudis. Anak kecil sangat mudah sekali terkena kudis, ini dikarenakan sistem imun pada anak belum terlalu kuat.
3.                  Biang Keringat
Mengenai siapa saja; baik anak-anak, remaja, atau orang tua. Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna. Keringat yang terperangkap tersebut menyebabkan timbulnya bintik-bintik kemerahan yang disertai gatal. Daki, debu, dan kosmetik juga dapat menyebabkan biang keringat.
4.                  Jerawat
Gangguan umum yang bersifat kronis pada kelenjar minyak. Penyakit tersebut umumnya dialami anak-anak masa remaja. Jerawat biasanya menyerang bagian wajah, dada atas, dan punggung. Bekas jerawat dapat menimbulkan bopeng.
5.                  Eksim
Kelainan pada kulit karena kulit menjadi kering, kemerah-merahan, gatal, dan bersisik. Umumnya, gejala eksim yang terlihat adalah pembengkakan dan rasa gatal pada kulit.
6.                  Scabies
Skabies disebut pula “seven-year itch”. Penyakit tersebut disebabkan oleh parasit insekta yang sangat kecil (Sarvoptes scabies) dan dapat menular pada orang lain.
7.                  Ringworm
Jamur yang menginfeksi kulit. Infeksi ini ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap kering dan tidak lembab. Pengobatannya dilakukan dengan mengkonsumsi obat anti jamur.
8.                  Gangren
Kelainan pada kulit karena kematian sel-sel jaringan tubuh. Hal ini disebabkan oleh suplai darah yang buruk untuk bagian tubuh tertentu. Suplai darah yang buruk dapat disebabkan oleh penekanan pada pembuluh darah (misalnya, balutan yang terlalu ketat). Terkadang, gangren disebabkan oleh cedera langsung (gangren traumatik) atau infeksi.
9.                  Biduran
Disebabkan oleh udara dingin, alergi makanan, dan alergi bahan kimia. Biduran ditandai dengan timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa gatal. Biduran dapat berlangsung beberapa jam dan dapat juga berlangsung berhari-hari. Jika penyakit ini disebabkan oleh alergi, maka cara pencegahannya adalah dengan menghindari bahan makanan dan produk kimia yang menyebabkan alergi. Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan resep obat yang diberikan oleh dokter.
10.              Psoriasis
Belum dapat disembuhkan secara total, tetapi pengobatan teratur dapat menekan gejala menjadi tidak nampak. Gejala yang ditimbulkannya adalah kulit kemerahan yang dapat terjadi di kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut.
Penyebab pasti dari penyakit ini belum bisa ditentukan, tetapi hasil dari banyak penelitian penyakit ini disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Ada dua tipe sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh kita, yaitu sel limfosit T dan limfosit B. Pada psoriaris terjadi aktivasi limfosit T yang tidak normal di kulit. Ini menyebabkan kulit menjadi meradang secara berlebihan
11.              Kanker Kulit
                  Disebabkan oleh penerimaan sinar matahari yang berlebihan. Penyakit ini lebih sering menyerang                   orang yang berkulit putih atau terang, karena warna kulit tersebut lebih sensitif terhadap sinar                         matahari. Pencegahan dapat dilakukan dengan tabir surya atau menghindari kontak dengan sinar                   matahari yang terlalu banyak.

Kelamin

I.                 Fisiologi Kelamin Pria dan Wanita
Setiap bagian dari tubuh manusia memiliki fungsi masing - masing, begitu juga dengan alat kelamin manusia yang memiliki fungsi sebagai alat reproduksi untuk menghasilkan keturunan.
II.            Bagian – bagian dari Kelamin Pria
1.                  Penis
Alat kelamin jantan dan juga berfungsi sebagai organ eksternal untuk urinasi. Tersusun atas tiga rongga berisi jaringan erektil yang berspons. Di bagian ujung penis terdapat bagian yang dinamakan kepala penis (gland penis). Kepala penis ini tertutup oleh lipatan kulit yang disebut preputium. Preputium inilah yang dihilangkan saat anak laki-laki khitan.
2.                  Skrotum
Disebut juga kantong pelir. Di dalam skrotum terdapat alat reproduksi dalam yang disebut testis. Pada alat reproduksi laki-laki terdapat dua skrotum yaitu skrotum bagian kanan dan kiri. Terdiri dari beberapa otot, antara lain otor darots dan otot kremaster.
3.                  Testis
Testis memiliki bentuk bulat telur, dengan panjang ± 3 cm, garis tengah yang terbesar ± 1,75 cm dan beratnya 15 gram. Di dalamnya terdapat ± 1000 selang kecil yang rata-rata panjang 45 cm. Pria memiliki sepasang testis yang berbentuk oval berada di kiri dan kanan untuk memproduksi sperma. Sel-sel yang menghasilkan sperma disebut tubulus seminiferus, yang berukuran hampir sama dengan serabut benang sutera yang paling halus. Proses pembentukan sperma ini disebut spermatogenesis. Sperma yang dihasilkan oleh seorang laki-laki dewasa normal kurang lebih 100 juta sel sperma setiap hari.
4.                  Saluran Kelamin
Terdiri dari dua epididimides (tunggal: epididimis), dua duktus seminalis (vas deferens), dua duktus ejaculatoris, dan satu uretra.
5.                  Kelenjar Kelamin
                  Terdiri dari dua vesikula seminalis, satu kelenjar prostat, dan dua kelenjar bulbourethral                     (Cowperi).

III.                 Bagian – bagian dari Kelamin Wanita

1.                  Rahim (Uterus)
Terdiri dari dua vesikula seminalis, satu kelenjar prostat, dan dua kelenjar bulbourethral (Cowperi).
2.                  Indung Telur (Oarium)
Berupa kelenjar kelamin yang dimiliki oleh wanita dan berjumlah dua buah.
3.                  Tabung Falopi (Tuba Fallopi)
Berupa kelenjar kelamin yang dimiliki oleh wanita dan berjumlah dua buah.
4.                  Leher Rahim (Serviks)
Bagian dari Anatomi Organ Reproduksi Wanita yang terletak di bagian bawah rahim. Mengeluarkan beberapa jenis lendir dengan tugas yang berbeda-beda dan berada di daerah yang berbeda-beda.
5.                  Vagina
Organ Reproduksi Wanita yang paling luar, berbentuk tabung dan menjadi penghubung rahim ke bagian luar tubuh. Alat Reproduksi dapat menghasilkan berbagai macam sekresi, seperti cairan endometrial, keringat, oviductal, skene pada vulva, cervical mucus dan lain-lain. Sekresi pada dinding vagina berfungsi untuk meningkatkan gairah seksual pada wanita.
6.                  Mons veneris
Merupakan bagian yang tebal dan banyak mengandung jaringan lemak terletak pada bagian paling atas dari vulva

7.                  Labium mayora
Jumlah sepasang, merupakan suatu lipatan tebal yang mengelilingi vagina dan ditumbuhi rambut

8.                  Labium mayora
Jumlah sepasang, merupakan suatu lipatan tebal yang mengelilingi vagina dan ditumbuhi rambut

      9.         Clitoris
                  Berupa sebuah tonjolan kecil, merupakan bagian yang paling peka terhadap rangsang karena                         banyak mengandung saraf.
IV.                 Kelainan/gangguan pada Kelamin Wanita dan Pria
1.                  Gangguan Menstruasi
Gangguan atau penyakit ini bisa berupa amenore primer dan juga amenore sekunder. Amenore primer merupakan gejala dimana menstruasi tidak terjadi hingga usia 17 tahun dan diikuti dengan tidak berkembangnya unsur seksual sekunder. Sementara itu, amenore sekunder adalah tidak terjadinya proses menstruasi selama 3 hingga 6 bulan pada wanita yang telah mengalami suklus menstruasi sebelumnya.
2.                  Endometriosis
Merupakan gejala dimana jaringan endometrium wanita berada di luar wilayah rahim yakni di ovarium, oviduk, ataupun di jalur luar rahim wanita. Gejala yang paling lazim muncul antara lain nyeri pada bagian perut, wilayah pinggang yang sakit, serta rasa tak nyaman yang berlebihan saat menstruasi.

3.                  Infeksi Vagina
Penyakit ini menampakkan gejala antara lain keputihan berlebih dengan bau yang sangat menyengat dan disertai dengan rasa gatal. Infeksi ini biasanya menyerang wanita pada usia yang produktif khususnya bagi mereka yang telah memiliki pasangan dan aktif melakukan kegiatan seksual. Penyebab utamanya adalah hubungan seksual. 


4.                  Penyempitan Oviduk
Oviduk atau saluran telur bisa mengalami penyakit dimana ia akan menyempit. Penyebabnya disinyalir genetis namun ada juga yang disebabkan oleh kuman jenis tertentu. Saluran telur yang sempit akan membuat wanita sulit mendapatkan anak sebab jalan sperma terhalangi. 
5.                  Infertilitas (Mandul)
Hal ini bisa disebabkan oleh penyakit maupun gangguan. Pada kondisi umum, wanita akan mengalami masa subur sekali dalam sebulan. Bagi wanita yang kurang subur biasanya tidak terdapat masa subur dalam jangka waktu tertentu. Dan hal ini menandakan gejala infertilitas. Hal ini biasa diatasi dengan berbagai metode salah satunya adalah terapi makanan dan lain-lain. 
6.                  Kanker Payudara (Carcinoma mammae)
Penyakit pada sistem reproduksi manusia tepatnya pada wanita adalah kanker payudara. Meski pria juga memiliki payudara namun penyakit yang satu ini lebih rentan menyerang wanita sebab jaringan lemak pada payudaranya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pria. Kanker payudara ini bisa menyerang wanita yang sudah menikah maupun belum.
7.                  Vulvovaginitis
Adalah peradangan pada vulva dan vagina.  Disebabkan oleh infeksi dari jamur dan bakteri, zat bersifat iriatif, dll.
8.                  Mola Hidalidosa
Dikenal dengan nama hamil anggur merupakan kondisi dimana wanita mengalami kehamilan namun tak ada janin yang tumbuh di dalam rahim melainkan hanya gelembung bernama mola juga darah yang membeku. Hamil anggur ini bisa mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa dan bahkan berbuntut pada kematian yang disebabkan pendarahan.
9.                  Condiloma Accuminata
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus bernama Human Papiloma. Ia ditandai dengan munculnya kutil yang terus membesar dan akhirnya menjadi cikal kanker pada mulut rahim wanita.
10.              Hipogonadisme
Merupakan gejala dimana terdapat penurunan fungsi testis pada pria dan disebabkan oleh adanya gangguan interaksi hormon yakni androgen dan juga estrogen. Penyakit ini bisa berujung pada kemandulan dan juga berkurangnya karakter maskulin pada pria.
11.              Kriptorkidisme
Adalah suatu kegagalan satu atapun dua testis untuk turun dari abodemen menuju scrotum saat pria masih bayi. Hal ini membuat hormon testoteronnya tidak berkembang dengan baik. 
12.              Uretritis
Adalah peradangan pada bagian uretra dengan disertai dengan gejala rasa gatal yang berlebih terutama pada bagian penis. Pria yang terkena penyakit ini akan sering buang air kecil. Penyebabnya adalah virus herpes. 
13.              Prostatitis
Adalah gejala dimana prostat meradang. Penyebabnya adalah bakteri bernama Escherichia colia. 
14.              Epididimistis
Adalah gejala dimana prostat meradang. Penyebabnya adalah bakteri bernama Escherichia colia. 
15.              Sifilis
Penyakit ini disebabkan bakteri bernama Treponema Pallium yang didapatkan seseorang melalui hubungan seksual, luka mikroskopis dan juga trasfusi darah. 
16.              Gonorhea
Penyakit ini lazim disebut dengan kencing nanah. Penyebabnya adalah bakteri Neisseria Gonorrheae. Ia ditularkan melalui prilaku seks yang bebas dan menyimpang. Gejalanya adalah keluarnya cairan berwarna putih yang disertai dengan rasa yang nyeri pada saat buang air kecil.
17.              Impoten
Impoten atau difungsi ereksi merupakan ketidakmampuan seorang pria untuk ereksi atau mempertahankan ereksi. Disebabkan oleh tersumbatnya darah, kekurang zat  atau fungsi organ, dll.

18.              Kehamilan  Di Luar Kandungan (Ectopic Pregnancy)
Kehamilan dimana sel telur (ovum) yang sudah di buahi (oleh spermatozoon) tidak berada (implantasi) di rongga rahim (endoterium). Terjadi karena gangguan transport hasil pembuahan dari tuba ke rongga rahim. Dapat pula sebagai akibat kelainan hasil pembuahan itu sendiri yang memang memiliki potensi kehamilan di luar kandungan.
19.              HERPES SIMPLEX GENITALIS
Penyakit kanker yang berkembang di prostat, sebuah kelenjar dalam sistem reproduksi lelaki. Hal ini terjadi ketika sel prostat mengalami mutasi dan mulai berkembang di luar kendali. Sel ini dapat menyebar secara metastasis dari prostat ke bagian tubuh lainnya, terutama tulang dan lymph node. Kanker prostat dapa menimbulkan rasa sakit, kesulitan buang air kecil, disfungsi erektil dan gejala lainnya.
20.              Kanker Prostat
Suatu penyakit menular seksual di daerah kelamin, kulit di sekeliling rectum atau daerah di sekitarnya yang disebabkan oleh virus
21.              AIDS
                  Penyakit yang terkait dengan reproduksi secara langsung adalah penyakit yang ditularkan melalui                   alat reproduksi seperti penyakit AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) yang                                  disebabkan oleh Virus HIV (Human Immune Deficiency Virus) dan penyakit kelamin yang lain. 



Demikian materi ini saya sampaikan mohon maaf bila ada kekurangan ataupun kesalahan yang terjadi.Terimakasih sudah mengunjungi blog ini.

No comments:

Post a Comment