Tuesday, April 29, 2014

I'm Too Tired To Loving You

Tittle    : [FF COMPETITION] I’m Too Tired To Loving You
Genre   : Romance - Monolog
Cast     : Jung Yong Hwa (CN Blue) and Lee Eun Soo (OC)

Menjadi seorang penggemar rahasiamu adalah satu - satunya cara agar aku bisa menyampaikan rasa cintaku padamu yang sangat besar ini. Namun, kini semuanya telah berubah seiring dengan berjalan waktu yang panjang. Ya, 7 tahun adalah waktu yang panjang disertai dengan perlakuan burukmu padaku yang bisa dibilang menyakitiku… bahkan menghancurkanku. Meskipun begitu, aku tetap bersabar karena aku mencintaimu. Akan tetapi aku sadar bahwa mencintaimu yang tidak mencintaiku akan menyebabkan rasa lelah yang sangat menyakitkan. Dan kini di sini aku kembali menangis mengingat masa lalu yang memilukan itu, masa lalu yang sangat memalukan dan sebenarnya tidak pantas untuk kuingat kembali. Aku sudah terlalu lelah selalu menjadi pihak yang termanfaatkan dan tersakiti olehmu Jung Yong Hwa, lelaki yang telah mencuri hatiku sejak pandangan pertama. Cinta pertama yang sangat menyakitkan dan mengecewakan.
 Semuanya dimulai dari saat aku memasuki dunia SMP, saat dimana kau menjadi kakak tingkatku. Jung Yong Hwa, lelaki yang telah mencuri hatiku sejak pandangan pertama. Kau pria yang telah mengubah hidupku, mengalihkan duniaku, dan memenuhi ruang di hati dan pikiranku ini. Kau cinta pertama dalam hidupku. Sejak pertama melihatmu ketika aku sedang mengikuti masa orientasi sekolah. Setahun pertama aku hanya bisa memperhatikanmu, memandangmu, dan mengagumimu dari jauh serta mencari tahu semua informasi mengenaimu, aku terlihat seperti seorang ssaeng fans. Terdengar gila bukan? Dan itu karena dirimu Jung Yong Hwa, lelaki yang telah mencuri hatiku sejak pandangan pertama. Aku tahu semua tentangmu, rumahmu, hobimu, sahabatmu, mantan kekasihmu, sifat baikmu, sifat burukmu, hal yang kau sukai, bahkan hal yang tidak kau sukai sekalipun. Aku tahu semua itu. Dan aku menyukai semua itu dari yang paling baik mengenaimu sampai titik terdalam mengenai keburukan dirimu Jung Yong Hwa, lelaki yang telah mencuri hatiku sejak pandangan pertama. Terdengar gila bukan? Dan itu karena dirimu Jung Yong Hwa, lelaki yang telah mencuri hatiku sejak pandangan pertama.
Sampai akhirnya, suatu hari aku memutuskan untuk menjadi seorang penggemar rahasiamu. Karena aku sudah tidak tahan lagi memendam perasaan yang sangat besar ini padamu… perasaan cinta buta. Terdengar gila bukan? Dan itu karenamu Jung Yong Hwa, lelaki yang telah mencuri hatiku sejak pandangan pertama. Setiap hari aku menuliskan surat yang berisikan kata - kata manis tentang perasaanku padamu. Setiap hari juga aku meletakkan bekal makan siang  untukmu yang aku siapkan sendiri pada pagi buta. Memberimu semangat melalui surat ketika kau terlihat sedih dan lelah. Memberimu semangat ketika kau akan mengikuti kompetisi musik dan sepak bola. Mengucapkan selamat ulang tahun melalui surat dan meletakan hadiah yang selalu kubuat sendiri dengan tanganku. Dan semua itu tidak pernah kau hargai, kau membuang itu semua begitu saja ke dalam tempat sampah. Membuatku selalu menangis ketika melihat hal itu terjadi.
Dan semua itu berlanjut saat kita menduduki jenjang yang sama yakni SMA. Bahkan di SMA yang sama pula. Aku tetap menjadi seorang penggemar rahasia darimu. Terdengar gila bukan? Dan itu karena dirimu Jung Yong Hwa, lelaki yang telah mencuri hatiku sejak pandangan pertama. Memang aku sengaja memasuki SMA yang sama denganmu agar aku bisa terus melihat dirimu, Jung Yong Hwa lelaki yang telah mencuri hatiku sejak pandangan pertama. Bahkan, aku telah merubah penampilan culunku menjadi yeoja yang sangat cantik dan pintar yang membuatku semakin popular dan menjadi incaran para namja di sekolah ini untuk menarik perhatianmu. Namun aku salah, bahkan kau tidak pernah melirikku sekalipun. Sehingga aku harus tetap menjadi seorang penggemar rahasimu, Jung Yong Hwa, lelaki yang telah mencuri hatiku sejak pandangan pertama. Dan kecintaanku padamu semakin gila, pada masa ini aku sering mengikutimu hanya untuk memotret dirimu pada saat kau terlihat begitu memesona dan sempurna. Bahkan saat tahun pertama saja aku telah mengoleksi fotomu lebih dari seratus potret. Terdengar gila bukan? Dan itu karena dirimu Jung Yong Hwa, lelaki yang telah mencuri hatiku sejak pandangan pertama.
Dan semua itu tetap berlanjut hingga kita menduduki jenjang kuliah. Dan pada jenjang inilah identitasku sebagi seorang penggemar rahasiamu terbongkar. Dan saat - saat inilah penderitaanku dimulai. Kau menjadi sering menghubungiku, awalnya aku bahagia dan mengira bahwa ini akan menjadi kisah cinta yang membahagiakan untukku. Bagaikan mimpi mustahil yang menjadi nyata. Bagaikan muzizat yang terjadi saat aku akan mati. Kau sering memintaku untuk menemanimu jalan, latihan musik, latihan sepak bola, mengerjakan tugasmu, dll. Namun, lama - kelamaan semua berubah. Kau mulai memanfaat semua yang aku punya, kau berbuat kasar padaku bahkan tak kusangka kau menjadikanku sebuah taruhan bersama teman- temanmu. Selain itu kau juga menjadikanku sebagi tempat pelarianmu karena telah dikhianati oleh mantan kekasihmu yang telah berselingkuh dibelakangmu. Entah apa yang salah dari diriku sehingga kau memberlakukanku seperti itu. Bahkan suatu hari saat paling menyakitkan untukku, pada saat itu kau mengajakku untuk pergi ke suatu pub. Kau mabuk dan tak sadarkan diri. Dan saat aku berusaha untuk memboyong dirimu untuk pulang, kau malah mendorongku dan menciumku dengan penuh nafsu dan paksaan selain itu kau menyeretku paksa dan membawaku menuju apartement pribadimu. Dan memaksaku untuk memuaskan nafsu bejatmu, kau merenggut paksa apa yang seharusnya kuberikan kepada suamiku dimasa depan. Kau merenggut barang berharga… harga diriku terinjak… keperawananku hilang… Dan setelah hal itu terjadi pun, kau tidak merasa bersalah sedikit pun padaku dan menjadikanku sebagai boneka pemuas nafsumu. Aku depresi… frustasi… Aku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan. Berada terus disampingmu kah? Atau meninggalkanmu dan berjuang untuk melupakanmu? Kau cinta pertama bagiku… Cinta pertama yang sangat menyakitkan dan mengecewakan. Bertahun - tahun aku menyimpan perasaan tulus padamu dan mendapatkan balasan yang sangat buruk, bahkan aku merasa tidak lebih baik daripada binatang, bahkan lebih buruk. Aku merasa tidak memiliki harga diri dimatamu Jung Yong Hwa, lelaki yang telang mencuri hatiku sejak pandangan pertama. Beginikah nasibku?? Nasib seorang penggemar rahasiamu?? Tidak bisakah kau berbuat baik padaku?? Hanya itu yang kubutuhkan darimu… perbuatan baikmu untuk membalas cintaku tulusku. Kau tidak perlu mencintaiku, hanya bersikaplah dengan baik padaku, hargailah aku sebagai seorang wanita sebagaimana semestinya.
Dan setelah hal paling buruk itu terjadi pun aku berusaha untuk tetap mencintaimu dengan tulus. Padahal kata orang dengan berbuat baik pada orang yang keras dapat meluluhkan hatinya. Tapi kenapa itu terjadi denganmu Jung Yong Hwa, lelaki yang telah mencuri hatiku sejak pandangan pertama?
Aku mulai lelah dengan semua itu, semua perlakuanmu padaku. Inilah akhirnya, rasa lelahku telah melampaui batasnya. Rasa lelah yang telah membuatku putus asa untuk tetap mencintaimu dengan tulus. Ditambah lagi dengan perlakuan burukmu padaku selama ini. Aku lelah dengan cintaku yang tak pernah kau hargai sedikit pun. Aku lelah diperlakukan seperti orang yang tidak memiliki harga diri, padahal hewan pun selalu dihargai oleh majikannya. Dan kini aku telah membulatkan tekad ku untuk pergi jauh meninggalkanmu dan akan melupakanmu Jung Yong Hwa, lelaki yang telah mencuri hatiku sejak pandangan pertama. Dan di sinilah aku sekarang berada di benua lain… jauh darimu dan berharap bisa melupakan, tidak berjumpa denganmu, dan bisa mendapatkan cinta yang lain. Cinta yang menghargaiku dan bisa menerimaku dengan tulut. Cinta yang terbaik untuk ku.
Semoga apa yang kuputuskan ini adalah hal yang terbaik untuk kehidupanku ke depan nanti. Selamat tinggal Jung Yong Hwa, lelaki yang telah mencuri hatiku sejak pandangan pertama.

­­-FINAL-

            Yeaay!! Akhirnya selesai juga FF yang aku kompetisikan ini. Sebenernya sih c uma nyoba doang ga berharap lebih. Meskipun ya pingin menang lah hahaha. Mohon commentnya soalnya aku author baru di dunia fanfiction. Hehehe, gomawo. Mian kalo ga jelas. Semoga terhibur^^

NOTE: FF ini saya buat untuk ikt kompetisi di blog ffcnblueindo.wordpress.com atas nama Oyewyn dengan email: agnesoktaviany@gmail.com


Click this Link please and leave your comment. I need that so much. Thank You.

Wednesday, April 2, 2014

Irama Otak

Perekaman listrik yang dihasilkan otak dan jantung memungkinkan pendeteksian atau penentuan lokasi yang tepat dari beberapa penyakit pada kedua organ penting ini.

Hal yang sangat menarik bagi para ahli otak adalah gelombang yang dibangkitkan oleh korteks otak besar. Di dalam jaringan korteks ini tersusu ribuan juta sel saraf dengan serabut - serabut yang dijulurkan oleh setiap sel sarah. Sel itu berhubungan satu sama lain dengan daerah- daerah lain di salam otak dan daerah ini kemudian berhubungan dengan bagian - bagian tubuh yang lainnya. Jumlah hubungan ujung - ujung saraf yang sangat banyak ini memungkinkan imajinasi yang mencengangkan.

Elektroesenfalograf merupakan alat yang dipakain untuk memeriksa otak manusia. Caranya kulit kepala dibasahi dengan larutan garam, kemudian elektroda- elektroda dipasang pada kulit tanpa menimbulkan rasa sakit. Elektroda - elektroda itu menangkap sinyal listrik yang lemah yang kemudian dialirkan ke amplifier. Sinyal itu diperbesar jutaan kali ketika melewati suatu electromagnet. Sinyal yang diperbesar itu akan menggerakkan pena pencatat pada elektroesefalograf untuk menulis pada pola gelombang otak . garis yang terbentuk tersebut disebut elektroensefalograf. Elektroensefalograf digunakan ahli otak untuk member informasi dan untuk mendiagnosis penyakit pada otak.

Organisasi Pergerakan Di Luar Organisasi Jepang

Setelah Jepang berkuasa di Indonesia, mereka membentuk organisasi - organisasi baru dan membekukan semua organisasi pergerakan nasional yang telah ada. Jepang menawarkan kerjasama dengan tokoh - tokoh pergerakan nasional. Tokoh - tokoh seperti Soekarno, Hatta, dan Ki Hajar Dewantara pun turut menjadi pemimpin dari organisasi bentukan Jepang seperti Poetra. Selain itu, terdapat pula organisasi - organisasi ilegal para pemimpin pergerakan nasional yang lain dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia, seperti :
*       Golongan Sutan Syahrir, golongan ini mempunyai anggota - anggota kaum terpelajar di berbagai kota di Indonesia
*      Golongan Amir Syarifudin, golongan ini merupakan golongan anti fasisme
*      Golongan Sukarni dan Golongan kaigun

Mengapa Orang Berkeringat?

Berkeringat atau berpeluh, menjaga tubuh supaya berada pada suhu tetap. Sebab, apabila suhu tubuh naik atau turun dari beberapa derajat dibawah suhu rerata (37), tubuh dapat terancam bahaya. Seperti halnya menggigil membantu tubuh tetap hangat, dengan berkeringat tubuh dapat mendinginkan diri sendiri. Kelenjar keringat menghasilkan air yang menguap di kulit ke udara di sekitarnya. Penuapan ini memindahkan panas dari pembuluh darah di kulit ke udara di sekitarnya. Selain persipasi termal, begitulah namanya, keringat dapat disebabkan oleh rasa nyeri, emosi hebat, atau makan makanan peda.

Asal - Usul Nama Indonesia

             Kata Indonesia untuk pertama kalinya dimunculkan oleh Logan pada karya tulisnya. Setelah itu, ia secara konsisten menggunakan nama Indonesia dalam tulisan - tulisan ilmiahnya. Istilah Indonesia pun menyebar dikalangan ahli etnografi dan geografi. Padatahun 1884, Adolf Bastian, seorang guru besar pada universitas Berlin mempopulerkanistilah tersebut dalam dalam bukunya yang berjudul Indonesian Order dieInseln des Malaysichen Archipel. Buku tersebut merupakan hasil penelitian tahun 1884 - 1860 di wilayah Nusantara yang kala itu bernama Hindia Belanda (Netherlandsch-Indie). Buku ini semakin mempopulerkan istilah Indonesia dikalangan sarjana Belanda.
            Bangsa Indonesia sendiri yang pertama kali menggunakan istilah Indonesia adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Yang dibuang ke Belanda pada tahun 1913, ia mendirikan sebuah biro pers yang diberi nama Indonesische Pers-Bureau. Pada tahun1920-an istilah Indonesia yang semula merupakan istilah ilmiah dalam etnografi dan geografi digunakan oleh tokoh - tokoh pergerakan nasional sehingga bermakna politis. Istilah Indonesia menjadi suatu identitas suatu bangsa dalam dalam memperjuangkan kemerdekaannya. Organisasi - organisasi pergerakan nasional kala itu yang dipelopori oleh Perhimpunan Indonesia menggunakan kata Indonesia untuk nama organisasi pergerakannya. Organisasi - organisasi tersebut antara lain Partau Nasional Indonesia (PNI), Partai Komunis Indonesia (PKI). Pada akhirnya istilah Indonesia dikukuhkan menjadi nama tanah air, bangsa, dan bahasa pada Kongres Pemuda Indonesia II pada tanggal 28 Oktober 1928.

Apa Penyebab Penyakit Jantung?

            Serangan jantung terjadi jika jantung tidak dapat memompa cukup banyak darah ke seluruh tubuh. Jenis serangan jantung yang paling lazim disebut infark miokordia atau suatu daerah jaringan mati di otot jantung. Ini terjadi bila suatu keadaan disebut trombosis arteri koroner menghambat aliran darah yang membawa oksigen menuju sel otot jantung dan oto itu pun mati.
            Infark miokordia terjadi dalam 2 tahap. Pertama, dalam proses yang mungkin bertahun - tahun, pembuluh darag membawa darah ke jaringan oto jantung tersumbat oleh plak yang mengandung kolesterol. Pengerasan atau penyumbatan arteri ini disebut arteriskleorsis. Akhirnya, timbul luka pada dinding arteri yang rusak. Kalau pada luka itu terbentuk gumpalan darah (trombus). Kedua, serangan jantung dapat terjadi secara mendadak, yaitu sewaktu gumpalan menyumbat pembuluh darah yang telah menyempit itu.

            Infark miokardia sering berakibat fatal sebab jantung yang rusak tidak mungkin mampu memompa darah. Namun, kalau daerah jantung yang terkena itu tidak terlampau luas, penderita biasanya dapat sembuh meskipun jantungnya menjadi lemah.

Alkohol Selama Kehamilan

Peringatan bagi wanita yang sedang hamil: Jangan coba - coba menenggak minuman beralkohol. Meski hanya satu teguk , alkohol mengakibatkan anak yang dilahirkan bermasalah dengan perilaku. Penilitian yang dilakukan oleh Dr. Virginia Delaney-Black dan timnyamenunjukkan adanya dampak merugikan akibat si ibu minum sedikit minuman beralkohol sebelum melahirkan.
Studi ini dilakukan terhadap 5.006 perempuan yang menapat perawatan prenatal (pra kelahiran)di rumah sakit unversitas. Mereka ditanyai mengenai konsumsi alkohol selama kehamilan. Mereka dikontak lagi setelah anak - anak mereka berusia 6 - 7 tahun, yang kemudian diuji probel perilakunya. Penelitian ini mempertimbangkan pula faktor yang bisa memengaruhi perilaku anak.

Hasilnya, perempuan hami yang meminum seloki minuman keras sekali seminggu selama kehamilan punya kemun gkinan 3 kali lipat melahirkan anak dengan perilaku bermasalah.

Lepaskan Kepergian Diriku

Kini hari telah berganti, sang mentari telah mengintip di balik cakrawala memberi warna jingga yang membuatnya semakin cantik. Sinarnya pun menyusup ke dalam kamarku melalui jendela kamarku yang telah terbuka. “Ehmmm…” erangku karena sinarnya berhasil membuka mataku. Tanpa menunggu lama kulangkahkan kakiku menuju kamar mandi, setelah selesai aku bersiap - siap untuk berangkat sekolah. Namaku adalah Fiona Choliesta, anak semata wayang yang memiliki sifat cuek tapi sangat melindungi apa yang aku sayangi dan cintai.
“Selamat pagi ma, pa” sapaku sebelum mencium kepada kedua orangtuaku yang sedang duduk di kursi meja makan. Setelah itu aku duduk bersama mereka dan memakan sarapanku sendiri. Setelah itu, aku berangkat menuju sekolah menggunakan mobil pemberian kedua orangtuaku tersayang. Perjalanan menuju sekolahku memakan waktu kurang lebih 30 menit. Aku bersekolah di sekolah swasta ternama di Jakarta meski begitu aku sendiri merasa kurang nyaman bersekolah di sini karena pergaulan di sini kurang baik mengingat semua anak yang bersekolah di sini tergolong kalangan atas, termasuk diriku sendiri. Di sekolah ini aku hanya memiliki satu orang teman, namanya Fiorenza dan aku memanggilnya Renren entah kenapa aku suka dengan panggilan itu meski sering dia memarahiku karena memanggilnya begitu. Renrren anak perempuan yang cantik, pintar, baik, dan ramah namun sayang dia sangat tertutup dengan oranglain semua itu disebabkan karena perceraian orangtuanya. Dan satu hal yang pasti aku sangat menyayangi Renren sebagai sahabat bahkan saudaraku sendiri begitu juga dengan orangtuaku.
“Ting…tong…ting…tong” bel sekolah tanda pelajaran dimulai berbunyi. “Morning class” sapa wali kelasku., Bu Sisca. Tapi ternyata dia masuk bersama seorang anak laki - laki yang bisa dibilang memiliki wajah cukup tampan. “Pagi ini kita kedatangan teman baru.” Katanya. “Silahkan perkenalkan dirimu” perintah Bu Sisca kepada anak baru itu. “Bonjour, J’mapplle  Claudius. Saya murid pindahan dari Perancis” katanya memperkenalkan diri yang disambut riuh suara teman sekelasku terutama para murid perempuan. Hanya aku dan Renren yang tidak peduli akan hal itu. Setelah itu dia duduk dan ternyata dia duduk tepat di belakangku. Entah kenapa aku merasa pernah mengenal wajahnya, tapi tak kupikirkan hal itu. Hari ini pelajaran telah usai, aku pun segera melangkahkan kakiku menuju lapangan parkir. Ternyata murid baru itu berpapasan denganku dan tersenyum dan dengan terpaksa aku pun mengulas senyum untuknya.
“Hai Fio” sapanya kepadaku. “Hmm.” Jawab ku singkat. Namun aneh bagiku karena kami belum berkenalan tetapi dia mengetahui namaku. Ya, sudahlah bukan urusanku, aku kan memang termasuk popular di kalang siswa. “Kurasa kau sudah melupakan ku ya?” Tanyanya padaku yang membuatku mengkerutkan keningku karena bingung.
Entah kenapa belakangan ini aku merasa kesehatanku menurun dan memutuskan untuk memeriksakannya ke dokter. “Bagaimana dok hasil pemeriksaannya?” Tanyaku tegang karena melihat wajah dokter yang tak kalah tegang denganku. “Setelah diperiksa, ternyata anda mengidap kanker hati stadium akhir. Dan sayangnya waktu anda untuk hidup tinggal 30 hari lagi.” Jawab sang dokter. Grap! Perasaanku dan pikiranku seperti ditimpa oleh batu besar berbobot ribuan ton, sangat sakit dan menyedihkan. Setelah itu, aku keluar dari ruang pemeriksaan dengan perasaan galau.
Setelah pemeriksaan itu, aku pulang dan mengurung diri di kamarku sendirian. Dan aksiku ini membuat seisi rumahku panik. Semua orang berusaha untuk masuk ke kamarku, namun tak ku ijinkan satu pun dari mereka untuk masuk. Aku pun membolos sekolah beberapa hari karena masalah ini. Ya, siapa yang tidak frustasi mendengar berita ini ditambah lagi dengan perkiraan waktu hidup yang sangat singkat. Setelah berhari- hari larut dalam kesedihan aku pun  sadar semua ini tidak boleh berlangsung lama. Aku hanya akan membuang waktuku yang sangat singkat jiak terus seperti ini. Dan setelah malam itu aku pun berjanji dengan diriku sendiri agar membuat orang- orang disekitarku untuk tersenyum bersamaku tanpa mengetahui akan hal yang aku alami saat ini meskipun aku menyimpan masalah dari semua orang.
“Fio.” Teriak Renren dan berlari memelukku erat. Ingin rasanya aku menangis saat ini tapi tidak boleh, aku harus terlihat sangat baik di depan semua orang. Kami pun berjalan bersama sambil bergandengan erat seperti dua sahabat yang berpisah puluhan tahun.
“Hai!” Sapaku pada Claudius sambil tersenyum dan dibalas dengan senyuman manisnya. Entah mengapa aku merasa aku harus mengenal Claudius lebih dalam lagi. “Fio, apa kamu masih belum mengingatku?” Pertanyaan yang sama yang Claudius lontarkan saat kami berpapasan di parkiran waktu itu. “Entahlah, aku memang merasa mengenalmu tapi aku tidak tahu siapa kamu sebenarnya. Hehehe…” Jawabku sambil tertawa canggung. “Ingatanmu sangat buruk ternyata tidak pernah berubah sejak dulu. Hahaha.” Jawabnya sambil tertawa dan menjitak kepalaku pelan. “Sakit tau! Lagian aku memang tidak tahhu kamu itu siapa.” Gerutuku sambil mengusap kepalaku yang sebenarnya tidak sakit. “Sakit ya? Maaf kalu begitu.” Katanya sambil mengusap puncak kepalaku karena khawatir. Deg… Perlakuannya kepadaku membuatku terkejut, ada perasaan rindu sekaligus senang mendapatkan perlakuan manisnya saat ini.
Hari telah berganti minggu, dan kini kesehatanku semakin memburuk. Aku semakin sering masuk dan diopname di rumah sakit tanpa sepengetahuan kedua orangtuaku yang membuatku sering mereka omeli. Dan sering dicereweti oleh Renren dan Claudius karena kekhwatiran mereka. Melihat perlakuan mereka semua kepadaku membuatku semakin sedih menyadari bahwa kini waktuku di dunia tinggal seminggu. Dan tak peduli apa yang dikatakan dokter aku akan menghabiskan waktuku ini bersama mereka.
Hari pertama dalam minggu terkahirku, aku pergi membolos sekolah bersama Renren dan Claudius. Kami pergi piknik ke sebuah bukit kecil yang indah di luar kota, berjalan, makan, bercanda, dan menikmati pemandangan bersama. Tanpa sadar, air mata yang sedari tadi ku tahan mengalir begitusaja membasahi pipiku. Saat ku ingin mengusapnya, ternyata tanganku ditahan oleh tangan Claudius, dan dia mengusap air mataku dan menarikku masuk ke dalam pelukannya. Hangat dan nyaman itulah yang aku rasakan saat.
Hari kedua dalam minggu terkahirku, aku membolos sekolah lagi. Kali ini aku hanya berdua dengan Claudius, karena dia yang memintaku dan entah mengapa aku menurutinya. Kami pergi bersama ke sebuah danau tempat kami dulu menikmati waktu bermain kami bersama. Ya, sekarang aku sudah mengetahui bahwa Claudius adalah teman kecil sekaligus cinta pertamaku hingga saat ini. Saat kami sedang duduk bersama memandang langit sore dan menikmati hembusan angin yang menerbangkan uraian rambutku, tiba - tiba Claudius menangkup wajahku dengan tangannya dan menggerakkan kepalaku untuk menghadapnya. Kemudian, dia menggenggam tanganku erat dan berkata “Fio, aku kembali ke sini hanya untuk mu, cinta pertamaku, dan aku ingin kamu juga menjadi cinta terakhir untukku. Tak peduli apapun yang akan terjadi di depan sana, karena aku hanya menginginkanmu, Fiorenza Samantha untuk menjadi milikku.” Katanya yang membuatku terbius karena ucapan tulusnya saat ini. “Fio, maukah kamu menjadi pendampingku di masa depan? Mungkin initerlalu cepat tapi aku yakin cintaku akan tetap hanya untukmu. Buktinya, selama belasan tahun kita berpisah aku selalu mencintai bahkan mengejarmu ke sini.” Tambahnya lagi. Air mataku mengalir deras mendengar pengakuan manis dari mulutnya, seandainya dia tahu bahwa umurku tinggal beberapa hari lagi. Mau, satu kata yang sangat ingin aku katakana padamu tapi kurasa tidak mungkin karena aku akan segera pergi dari dunia ini, batinku dalam hati. “Maaf Claudius, aku tidak bisa memberikan jawaban untukmu saat ini. Tapi jujur, aku juga sama dengan mu. Menyayangi dan mencintaimu sejak dulu.” Kataku padanya.
Hari ketiga dalam minggu terakhirku, hari ini hari libur nasional dan aku memutuskan untuk menghabiskan hari ini bersama kedua orangtuaku. Pagi ini seperti biasa dimulai dengan sarapan bersama. Setelah itu, kami menonton acara televisi favorit kami ditemani oleh teh dan kopi buatan mama. “Ma, pa, malam ini aku mau tidur bersama kalian ya. Sudah lama kita tidak tidur bersama.” Kataku memohon kepada mereka. Dan dibalas oleh anggukan senyuman dari mereka. Dan hari ini kami menghabiskan waktu kami bersama - sama, melihat tawa dan senyuman mereka membuatku senang sekaligus sedih mengingat waktu yang semakin singkat. Malam pun tiba, kami memasuki kamar orangtuaku dan tidur bersama. Sama seperti saat aku kecil ibuku mengusap dan membelaiku sebelum tidur. Di saat mereka telah tidur kupandangi wajah yang dihiasi sedikit keriput dan rambut yang kini mulai memutih membuatku semakin sedih melihat mereka disaat seperti ini ditambah lagi kenyataan bahwa aku adalah anak semata wayang mereka.
Hari keempat dalam minggu terakhirku, entah mengapa hari ini aku ingin menyendiri. Aku memutuskan untuk membolos untuk ketiga kalinya dalam minggu ini dan aku memutuskan untuk pergi ke sebuah taman indah namun sepi pengunjung. Di taman itu aku mengingat kembali hari - hari terindahku bersama mama, papa, Renren, dan Claudius. Mengingat hidupku yang tinggal tiga hari lagi membuatku semakin larut dalam kesedihan aku menangis terisak meluapkan segala beban kesedihan yang selama ini kutanggung sendiri. Tak hentinya aku menangis meratapi diriku sendiri yang masih belum mampu untuk melepaskan kehidupanku di dunia dan orang - orang yang sangat aku sayangi dan cintai. Tak terasa sore telah tiba, aku pun bergegas pergi untuk pulang ke rumah. Tapi tiba - tiba, tubuhku tidak terasa lemas, langsung saja ku telepon dokter yang memeriksaku untuk menjemputku di taman ini dan segera membawaku ke rumah sakit.
Hari kelima dalam minggu terakhirku, dan kini kutemukan diriku berada dalam kamar rumah sakit tempatku biasa dirawat. Entah kenapa saat ini aku ingin menuliskan surat perpisahanku untuk mama, papa, Renren, dan Claudius. Tak terasa mentari telah terbenam digantikan dengan sinar bulan yang ditemani oleh bintang - bintang yang menghiasi langit. Pertanda bahwa hari ini akan segera berkahir dan hari baru sudah menanti esok hari.
Hari keenam dalam minggu terkahirku, hari ini aku memutuskan untuk memberi tahu mereka bahwa aku berada di rumah sakit. Sore ini aku memberi nomor telepon mama, papa, Renren, dan Claudius kepada suster dan memintanya untuk menghubungi mereka dan memberi tahu keberadaanku tanpa memberi tahu keadaan kesehatanku yang sesungguhnya. Setelah dihubungin, mereka datang ke rumah sakit dan melihat keadaanku dan seperti sebelumnya aku berusaha terlihat baik - baik saja di depan mereka karena tidak mau melihat mereka sedih dan khawatir karena keadaaanku. Aku meminta mereka berempat di sini menemaniku malam ini tanpa memberi tahu bahwa ini adalah malam terakhirku. Entah mengapa malam ini aku merasa aku akan pergi. Aku menangis tersedu yang membuat mama, papa, Renren,  dan Claudius terbangun. Mereka segera menghampiriku dan menanyakan ada apa denganku. Saat aku ingin menjelaskan keadaanku tiba - tiba nafasku terasa sesak dan aku tidak bisa mengeluarkan suara. Dan ketika aku memberikan surat terakhirku pada mereka aku pun menghembuskan nafas terakhirku.
Orangtua Fiona, Renren, dan Claudius melihat hal itu pun menangis kehilangan sosok yang sangat mereka sayangi dan cintai. Dengan segera mereka mengurus pemakan Fiona. Setelah upacara pemakaman usai tinggalah orangtua Fiona, Renren, dan Claudius. Mengingat surat yang diberikan Fiona yang ia bawa saat ini, Claudius pun membuka dan membaca surat tersebut dan memberikan surat itu kepada Renren juga orangtua Fiona bergantian.
Untuk mama, papa, Renren, dan Claudius
Mungkin saat kalian membaca surat ini aku sudah tidak ada di dunia ini. Maaf jika selama ini aku menyembunyikan masalah ini dari kalian. 30 hari yang lalu aku memeriksakan diriku ke dokter dan ternyata aku divonis mengidap kanker hati stadium akhir. Aku sangat terpuruk saat itu, inilah penyebab mengapa aku mengurung diri di kamarku dan tidak bersekolah. Aku berusaha untuk selalu terlihat baik dimata kalian karena aku tidak mau melihat kalian bersedih karena keadaanku ini. Dan aku memohon kepada kalian dengan sangat agar melepaskanku, jangan bersedih dan terpuruk karena kehilangan diriku. Ini semua adalah rencana Tuhan dan rencan Tuhan selalu indah pada akhirnya.
Ma, mama jangan bersedih karena kehilangan diriku. Mama harus kuat karena papa masih membutuhkan mama. Dan jika mama menginginkan sosok seorang anak, masih ada Renren yang sudah kita anggap sebagai bagian dari keluarga kita. Aku tidak akan tenang jika melihat mama bersedih. Mama tidak mau itu terjadi bukan? Maka dari itu bangkit, tersenyum, dan berjalanlah terus ke depan ma kerana pada akhirnya kita akan bertemu di sini pada saat yang telah ditentukan Tuhan.
Pa, papa harus kuat karena papa adalah kepala keluarga, mama sangat membutuhkan, menyayangi, dan mencintai papa. Berjanjialah pada Fio agar papa menjaga mama untuk Fio karena Fio sangat mencintai mama begitu juga dengan papa. Kuatlah pa dan damping mama hiduplah bersama selamanya. Di sini Fio tidak mau melihat ada tangisan kesedihan dari mama dan papa apapun alasannya.
Ren, kamu adalah satu - satunya sahabat terbaikku hingga saat ini. Kamu sudah kuanggap sebagai saudaraku sendiri, berjanjilah padaku agar kamu mau terbuka dan bergaul dengan orang lain. Jika kamu merindukan sosok orangtua lihatlah ada orangtuaku yang bersedia menjadi tempatmu bernaung. Jika kamu merindukan sosok seorang sahabat lihatlah ada Claudius yang siap membangunkanmu disaat kamu jatuh. Ren, jangan bersedih karena aku pergi. Masa depanmu masih sangat panjang jadi berjuanglah untuk kehidupanmu sendiri. Dan aku mohon rawat dan perhatikanlah kedua orangtuaku dan anggaplah bahwa mereka adalah orangtuamu.
Dius, kamu memang cinta pertama dan terakhirku hingga saat ini. Perasaan cinta ini tidak pernah berkurang bahkan perasaan ini bertambah setiap harinya. Aku percaya bahwa kamu akan menemukan cinta sejati, meskipun itu bukan diriku. Bangkitalah dan bukalah hatimu untuk wanita lain di luar sana jangan terus hidup dalam bayang - bayangku. Aku mohon kepadamu jagalah kedua orangtuaku dan sahabatku.
Aku mohon sekali lagi agar kalian melepaskan kepergianku ini. Hiduplah dengan baik karena kita tak tahu apa yang akan terjadi di depan sana. Ragaku memang pergi namun hatiku akan selalu ada bersama dengan kalian apapun yang terjadi. Selamat tinggal…

Setelah mereka mebaca surat tersebut mereka dengan tegar mengikuti wasiat dan permintaan yang Fiona inginkan. Mereka menjalani kehidupan mereka dengan baik.



Note: Sebenernya cerpen ini saya buat untuk memenuhi tugas adik sepupu saya yang bersekolah di SMA Pangudi Luhur II Servasius.