Wednesday, November 18, 2015

[TUGAS INDIVIDU FILSAFAT] Sumber Pengetahuan yang Mempengaruhi Diri Saya

Hai! Kali ini gue akan membawakan kembali tugas kuliah gue menjadi salah satu artikel untuk blog yang terbengkalai ini. Semoga postingan ini bermanfaat yeth....

Sebelum kita berlaih ketugas, gue akan terlebih dahulu menginformasikan bahwa gue adalah mahasiswa Psikologi semester 1 di Universitas Mercu Buana. Dan tugas ini diberikan oleh Dosen Filsafat gue yang bernama Rizka Putri Utami, M.Psi.

Selamat menyimak....

Nama   : Wulan Oktaviany

NIM    : 46115210031

Sebutkan, jelaskan, dan beri contoh sumber pengetahuan yang mempengaruhi diri anda berdasarkan materi yang telah dijelaskan!


Selama 18 tahun saya menjalani kehidupan, saya memperoleh berbagai macam pengetahuan dari berbagai sumber. Dari sembilan sumber pengetahuan yang sudah dijelaskan dalam presentasi kelompok maka saya menyadari bahwa sumber - sumber pengetahuan yang berpengaruh dalam diri saya adalah sebagai berikut:

 Reason

Reason atau dalam bahasa indonesia disebut akal atau nalar. Hal ini merupakan dari dasar suatu hal memungkinkan untuk menjadi pengetahuan. Penalaran adalah bagaimana cara manusia menganalisis suatu hal sehingga dapat menarik kesimpulan daripadanya. Oleh karena itu, penalaran adalah hal yang waib dilakukan untuk memperoleh suatu pengetahuan dengan menarik kesimpulan. Logika adalah cabang filsafat yang mempelajari hakekat penarikan kesimpulan berdasarkan hukum - hukum berpikir yang benar.
Contoh dari kehidupan sehari - hari adalah pada saat membaca  buku atau mendengar penjelasan dari dosen. Kita tidak hanya membutuhkan persepsi berdasarkan indera namun juga penalaran. Penalaran digunakan untuk benar- benar memahami dari apa yang telah dijelaskan oleh dosen tersebut sehingga pengetahuan yang kita terima dari dosen tidak hanya sekedar diketahui dan dihafal melainkan juga dipahami sehingga dapat diaplikasikan, baik dalam praktek maupun dalam kuis ataupun ujian - ujian, serta tugas.

Memory
Dalam bahasa indonesia memory disebut ingatan. Ingatan adalah salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, termasuk pengetahuan. Karena berdasarkan ingatanlah manusia mampu menyusun suatu fenomena secara sistematis dan logis. Untuk menjadi sumber pengetahuan yang sah, ingatan haruslah memenuhi dua syarat berikut:
1)      Perlu ada kesaksian dari orang lain bahwa ingatan dan pengalaman masa lalu saya adalah benar adanya.
2)      Ingatan itu konsisten dan bernilai progmatis (dapat membantu memecahkan masalah)
Ingatan pun terbagi menjadi beberapa jenis. Hal inilah yang membuat ingatan dapat menjadi sumber pengetahuan untuk diri saya. Karena dengan ingatan saya dapat mengetahui pengalam yang pernah saya alami dan pelajari sebelumnya. Baik pengalaman atau proses belajar itu menjadi ingatan eksplisit maupun implisit.
Contoh, ingatan sangat diperlukan oleh seorang mahasiswa dalam menghadapi ujian. Karena jika seorang mahasiswa tidak mengingat sama sekali materi - materi yang telah diajarkan maupun dipelajari baik melalui dosen, sesama mahasiswa, ataupun buku maka dapat dipastikan bahwa nilai mahasiswa tersebut tidaklah memuaskan dan bisa jadi dia memperoleh nilai yang buruk. Selain itu, setiap hal yang dijalankan manusia secara otomatis (terkecuali gerakan reflex) juga merupakan salah satu wujud dari ingatan implisit. Hal ini terjadi pada rutinitas manusia sehari - hari, seperti berjalan, makan, bernapas, dll.
Kedua contoh tersebut merupakan sedikit dari sekian banyak hal yang menunjukkan bahwa ingatan merupakan sumber pengetahuan yang benar - benar berpengaruh dalam kehidupan saya selama ini.

3.      Perception
Perception, atau dalam bahasa indonesia disebut persepsi adalah hasil dari tanggapan atau respon inderawi terhadap fenomena alam. Dalam biopsikologi, persepsi berarti mengintegrasikan, mengenali, dan menginterpretasikan pola - pola sensasi yang dirasakan oleh alat indera manusia.
Berdasarkan pengalaman yang saya rasakan, saya berpendapat bahwa perception adalah langkah awal manusia untuk mendapatkan  pengetahuannya. Karena jika manusia tidak mengalami proses persepsi terlebih dahulu maka dia tidak dapat melanjutkan ke langkah sadar lainnya, dalam hal ini penalaran (reason).
Contohnya sama seperti penalaran, yakni pada saat dosen menjelaskan materi perkuliahan. Dalam hal ini indera yang mendapatkan stimulus untuk mempersepsikan pengetahuan adalah visual dan auditori. Mahasiswa haruslah mendengarkan dan melihat presentasi dosen untuk mengetahui materi yang dijelaskan sebelum akhirnya dapat melanjutakannya ke proses penalaran kemudian mengingat. Contoh sederhana lainnya, adalah pada saat kita memakan makanan. Untuk mengetahui rasa makanan kita haruslah terlebih dahulu memasukkan makanan kedalam mulut, kemudian lidah sebagai indera pengecapan mempersepsikan bagaimana dari makanan tersebut. Misal, memakan gula, maka kita tahu bahwa gula memiliki rasa manis, maka jika kita ingin membuat makanan manis lain kita harus menambahkan gula ke dalamnya. Atau rasa pedas pada cabai, setelah lidah kita dapat mempersepsikan rasanya, jika kita tidak kuat terhadap rasa pedas itu maka kita tahu bahwa yang harus kita lakukan adalah minum.
Contoh di atas merupakan contoh dari kehidupan sehari - hari yang saya alami kemudian saya jadikan sebagai bahan untuk menjawab tugas ini.

4.      Instropection
Intropection dalam bahasa indonesia intropeksi, adalah saat dimana individu mencoba melihat ke dalam dirinya sendiri untuk mendapatkan pengetahuan. Menurut saya, proses ini juga memerlukan ingatan dan penalaran karena tanpa adanya ingatan kita tidak bisa mengetahui hal apa yang perlu kita lihat untuk mendapatkan pengetahuan yang kita inginkan. Dan penalaran berfungsi untuk membuat kita dapat mengambil kesimpulan untuk mendapat pengetahuan tersebut dan bagaima kita bertindak selanjutnya.
Contoh, pada saat kita melakukan suatu kesalahan dalam pengerjaan tugas rumah. Kesalah dipertama kali pada saat kita mengerjakan tugas rumah akan membuat kita berpikir (intropeksi) bagaiamana caranya agar kita tidak melakukan kesalahan ulang dalam pengerjaan tugas rumah tersebut.
Selain itu, intropeksi diri juga sering dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri. Semisal, saat kita mengetahui bahwa diri kita memiliki karakter seorang pemalas dan  ingin merubahnya. Terlebih dahulu kita mengintropeksi diri sendiri untuk dapat mengambil kesimpulan bahwa kita adalah seorang pemalas, baru setelah itu kita memutuskan untuk berubah menjadi yang lebih rajin. Contoh lainnya adalah saat saya mengerjakan tugas ini. Untuk menyadari seumber - sumber pengetahuan yang berpengaruh dalam diri saya, sedikit banyak saya melakukan intropeksi diri terlebih dahulu sebelum akhirnya dapat menyadari, mengetahui, dan mendapatkan pengetahuan tersebut.

5.      Authority
Authority dalam bahasa indonesia adalah otoritas, mengacu pada individu atau kelompok dianggap memiliki pengetahuan yang sahih dan memiliki legi-limasi sebagai sumber pengetahuan. Otoritas juga dapat berasusiasi atau berarti negative bila otoritas itu justru bersifat dominasi, menindas dan otoritasnya tidak absah.

Dari pengalaman yang saya miliki otoritas terjadi pada saat kita mendapatkan ilmu akademis maupun moral dan agama ataupun seminar. Orang - orang tersebut adalah dosen, orang tua, narasumber, dan tokoh - tokoh agama. Orang - orang tersebut seringkali dipandang sebagai sumber pengetahuan terpercaya dan berpengalaman dalam bidangnya serta memiliki gelar akademis.


Demikian tugas yang gue jadikan artikel ini. Semoga sedikit banyaknya membantu kalian untuk memahami apa yang sebenernya ga banyak gue pahami juga.

See you next time ;)

No comments:

Post a Comment