Hell-O! Kalau sebelumnya saya membawakan materi Fisika kali ini saya membawakan materi Biologi mengenai Kulit dan Kelamin. Pembahasan ini dibuat karena tugas sewaktu kelas XI IPA di SMAN 113 Jakarta. Selamat menyimak. INGAT! Anda boleh mengopi materi ini tapi saay mohon dengan sangat untuk menyertakan url ini sebagai daftar pusaka karena saya membuat artikel ini dengan susah payah.STOP PLAGIARISM AND BE CREATIVE!
KULIT DAN KELAMIN
Disusun Oleh:
Wulan Oktaviany (XI IPA 2)
SMA NEGERI 113 JAKARTA
JAKARTA TIMUR
2014
Kulit
I.
Fungsi Kulit
1.
Fungsi Proteksi:
Kulit memiliki bantalan
lemak, ketebalan, serabut jaringan penunjang yang dapat melindung tubuh dari
gangguan :
a.
Fisis/mekanis: Tekanan, gesekan, dan
tarikan
b.
Kimiawi: Iritan seperti lisol,
karbil, asam, dan alkali yang kuat
c.
Panas: radiasi, sengatan UV
d.
Infeksi luar: bakteri, jamur
Beberapa macam
perlindungan kulit:
a.
Melanosit à melindungi kulit dari
pancaran sinar matahari dengan mengadakan tanning (penggelapan kulit)
b.
Stratum korneum impermeable terhadap
berbagai zat kimia dan air
c.
Keasaman kulit karena ekskresi
keringat à melindungi kulit dari
jamur dan bakteri
d.
Proses keratnisasi à sebagai sawar mekanis
karena sel mati melepaskan diri secara teratur.
2.
Fungsi Absorpsi:
Permeabilitas kulit
terhadap O2, CO2, dan uap air. Sehingga memungkinkan kulit untuk ikut mengambil
fungsi respirasi.
Kemampuan meng-absorpsi
ini dipengaruhi oleh ketabalan kulit, hidrasi, kelembaban, metabolism, dan
jenis vehikhulum.
Penyerapan dapat
dilakukan melalui celah sel, menembus sel epidermis, melalui muara saluran
kelenjar.
3.
Fungsi Ekskresi:
Mengeluarkan zat yang
tidak berguna bagi tubuh seperti, NaCl, urea, asam urat, dan ammonia. Pada
fetus, kelenjar lemak dengan bantuan hormone androgen dari ibunya memprobuksi
sebum untuk melindungi kulitnya dari cairan amnion. Pada waktu lahir ditemui
sebagai Vernix Caseosa.
4.
Fungsi Persepsi:
Kulit mengandung ujung
saraf sensori di dermis dan subkutis. Saraf sensori lebih banyak jumlahnya
dibagian yang erotic
a.
Badan rufini di dermis dan subkutis à peka terhadap
rangsangan panas
b.
Badan Krause di dermis à peka terhadap
rangsangan dingin
c.
Badan markel ranvier di epidermis à peka terhadap
rangsangan rabaan/sentuhan
d.
Badan pacini di epidermis à peka terhadapan
rangsangan tekanan.
5.
Fungsi Pengaturan Suhu
Tubuh:
Dengan cara mengeluarkan
keringan dan mengkerutkan pembuluh darah pada kulit.
Tonus vaskuler
dipengaruhi oleh saraf simpatis asetikolin
Pada abyi, dinding
pembuluh darah belum terbentuk dengan baiksehingga terjadi ekstravariasi cairan
dan membuat ulit bayi terlihat lebih edematosa (banyak mengandung air dan Na).
6.
Fungsi Pembentukan
Pigmen:
Karena pada kulit
memiliki melanosit yang merupakan sel pembentuk pigmen yang terdiri dari
butiran pigmen (melanosomes)
7.
Fungsi Keratinisasi:
Keratinosit dimulai dari
sel basal yang mengadakan pembelahan, sel basal yang lain akan berpindah
menjadi sel spinosum, makin ke atas sel makin menjadi gepeng dan bergranula,
sehingga menjadi sel granulosum. Makin lama inti makin menghilang dan
keratinosit berubah menjadi sel yanduk yang amorf. Proses ini berlangsung
selama 14 - 21 hari dan member perlindungan kulit terhadap infeksi secara
fisiologik.
8.
Fungsi Pembentukan
Vitamin D:
Kulit mengubah 7
dihidroksi kolesterol dengan pertolongan sinar matahari. Tapi, kebutuhan
vitamin D tubuh tidak hanya cukup dari hal tersebut. Pemberian vitamin D
sistemik masih tetap diperlukan.
II.
Bagian – bagian dari
Kulit
- Epidermis: tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan Malpighi.
- Dermis: mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak.
- Hipodermis: Lapisan ini banyak mengandung lemak.
III.
Saraf yang Ada pada
Kulit
Kulit memiliki berbagai
macam saraf untuk memenuhi fungsi sebagai indra persepsi/peraba.
Saraf - saraf tersebut
antara lain:
Saraf Pada Korpuskula
Saraf pada korpuskala
adalah sarah yang berada di kulit. Dengan saraf tersebut kita dapat merasakan
panas, dingin, sentuhan, tekanan, dan nyeri. Dengan begitu kita dapat
mengindari dan mengetahui bahaya secara refleks. Reseptor pada kulit bermacam -
macam, antara lain:
a.
Korpuskula paccini
(tekanan kuat)
Ditemukan di jaringan
subkutan pada telapak kaki, jari, putting, periosteum, mesenterium, tendo,
ligament, dan genetalia eksterna. Bentuk: bundar (lonjong) dan besar.Memiliki
panjang 2mm dan diameter 0,5mm-1mm.
Setiap korpuskulus
disuplai oleh serat bermielin yang besar dan juga telah kehilangan sarung sel
schwannya pada tepi korpuskulus. Akson saraf banyak mengandung mitokondria.
Akon ini dikelilingi oleh 6 lamela yang tersusun rapat (terdiri dari sel
gepeng). Sel gepeng initersusun bilatereal dengan alur longitudinal pada
sisinya.
b.
Korpuskula ruffini
(panas)
Ditemukan di jaringan
ikat, termasuk di dermis dan kapsul sendi. Mempunyaisebuah kapsula jaringan
ikat tipis yng mengandung ujung akhir saraf yang menggelembung. Korpuskula ini
merupakan mekanoreseptor, karena mirip dengan organ tendo golgi.
Korpuskulus ini terdiri
dari berkas kecil serat tendon (fasikulus intrafusal) yang terbungkus dalam
kapsula berlamela. Akhir saraf bermielin yang bebas dan bercabang disekitar berkas tendonnya. Korpulus ini terangsang oleh renggangan atau
kontraksi otot.
a.
Korpuskula meissner
(sentuhan)
Ditemukan di papilla
dermis, khususnya pada ujung jari, bibir, putting, dan genetalia eksterna.
Berbentuk silindris,
sumbu panjangnya tegak lurus permukaan kulit dan berukuran 80mikron dan lebar
40mikron. Sebuah kapsul jaringan ikat tipis denga perinerium saraf menyuplai
setiap korpuskel. Pada bagian tenganya terdapat setumpuk sel gepeng yang tersusun
secara transversal. Beberapa sel saraf menyuplai kropuskel dan serat saraf ini
mempunyai banyak cabang.
Peka terhadap rangsangan
sentuhan dan memungkinkan untuk membedakan dua titik.
b.
Korpuskula krause
(dingin)
Ditemukan di daerah
mukokutis (bibir dan genetalia eksterna) pada dermisnya dan berhubungan dengan
rambut.
Berbentuk bundar dengan
diameter 50mikron. Memiliki kapsula tebal yang menyatu dengan endoneurium. Di
dalam korpulus, serat bermielin kehilang myelin akan tetapi tetap diselubungu
oleh sel Schwann. Seratnya bercabang atau berjalan spiral dan berakhir sebagai
saaraf yang menggelembung.
Korpuskula ini akan
berkurang jumlahnya seiringan dengan bertambahnya usia.
c.
Korpuskula ujung saraf
terbuka (nyeri)
Serat saraf sensorik
aferen berakhir sebagai ujung akhir bebas pada banyak jaringan tubuh dan
merupakan reseptor sensorik utama dalam kulit.
Serat akhir pada saraf
ini dalah serat saraf yang tak bermielin dan juga serat saraf bermielin kecil,
yang semuanya tidak memiliki pembungkus sebelum berakhir. Serat saraf bercabang
banyak dan berjalan kea rah permukaan dan hampir mencapai startum korneum.
Serat yang berbeda mungkin akan menerima rangsangan rabaan, nyeri, dan suhu
(panas-dingin)
Sehubungan dengan
folikel rambut, banyak bercabang serat saraf yang berjalan longitudinal dan
melingkari folikel rambut dalam dermis.
Beberapa saraf
berhubungan dengan jaringan epitel khusus, pada epidermis yang berhubungan
dengan folikel rambutdan mukosa oral, akhir saraf membentuk badan akhir seperti
lempengan. Badan ini adalah sel yang berwarna gelap dengan banyak juluran
sitoplasma. Seperti mekanoreseptor badan ini mendeteksi pergerakan antara
keratinosit dan kemungkinan juga gerakan epidermis sehubungan dengan jaringan
ikat di bawahnya. Telah dibuktikan bahwabeberapa diskus merkel merespon
rangsangan getaran dan juga dingin.
d. Korpuskula lempeng merkel (Sentuhan dan Tekanan
ringan)
IV.
Proses Terjadinya
Penerimaan Rangsangan pada Kulit
Rangsangan pada kulit
akan diterima oleh reseptor yang
terletak di bawah kulit yang kemudian diteruskan menuju saraf tepi. Lalu masuk ke dalam susunan saraf pusat sumsum di tulang belakang yang akan langsung
menuju stimulus yang diteruskan
sampai ke thalamus (pusat penyebaran
utama impuls - umpuls sensoris yang berperan penting dalam proses pengolahan
sensorik). Dari sini, stimulus di kirimkan ke pusat sensorik (korteks sensorik) di otak besar. Pada saat sampai
ke pusat sensorik inilah kita dapat merasakan panas, dingin, sentuhan, tekanan,
dan nyeri.
Reseptor à Saraf Tepi à Susunan Saraf Pusat di Sumsum Tulang Belakang à Stimulus à Thalamus à Pusat Sensorik (Korteks Sensorik) à Respons
V.
Kelainan/gangguan pada
Kulit
1.
Panu
Jamur adalah penyebab
utama dari panu. Dan tentunya jamur tersebut munculnya dari kurangnya perhatian
kesehatan terhadap tubuh, sehingga saat makan, makanan yang mengandung protein
tinggi sering memunculkan dan bertambah banyaknya panu di badan. Panu, pada
kulit pertama akan muncul bercak putih-putih dan berkelanjutan akan menyebar
berbentuk pulau-pulau pada badan
2.
Kudis
Tungau yang belapak kaki
adalah menyebabkan kudis ini muncul. Gerakan dari tunggau yang dikenal
Sarcoptes scabiei ini menyebabkan gatal yang luar biasa pada kulit yang terkena
kudis. Anak kecil sangat mudah sekali terkena kudis, ini dikarenakan sistem
imun pada anak belum terlalu kuat.
3.
Biang Keringat
Mengenai siapa saja;
baik anak-anak, remaja, atau orang tua. Biang keringat terjadi karena kelenjar
keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara
sempurna. Keringat yang terperangkap tersebut menyebabkan timbulnya
bintik-bintik kemerahan yang disertai gatal. Daki, debu, dan kosmetik juga
dapat menyebabkan biang keringat.
4.
Jerawat
Gangguan umum yang
bersifat kronis pada kelenjar minyak. Penyakit tersebut umumnya dialami
anak-anak masa remaja. Jerawat biasanya menyerang bagian wajah, dada atas, dan
punggung. Bekas jerawat dapat menimbulkan bopeng.
5.
Eksim
Kelainan pada kulit
karena kulit menjadi kering, kemerah-merahan, gatal, dan bersisik. Umumnya,
gejala eksim yang terlihat adalah pembengkakan dan rasa gatal pada kulit.
6.
Scabies
Skabies disebut pula “seven-year
itch”. Penyakit tersebut disebabkan oleh parasit insekta yang sangat kecil
(Sarvoptes scabies) dan dapat menular pada orang lain.
7.
Ringworm
Jamur yang menginfeksi
kulit. Infeksi ini ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit.
Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap kering dan
tidak lembab. Pengobatannya dilakukan dengan mengkonsumsi obat anti jamur.
8.
Gangren
Kelainan pada kulit
karena kematian sel-sel jaringan tubuh. Hal ini disebabkan oleh suplai darah
yang buruk untuk bagian tubuh tertentu. Suplai darah yang buruk dapat
disebabkan oleh penekanan pada pembuluh darah (misalnya, balutan yang terlalu
ketat). Terkadang, gangren disebabkan oleh cedera langsung (gangren traumatik)
atau infeksi.
9.
Biduran
Disebabkan oleh udara
dingin, alergi makanan, dan alergi bahan kimia. Biduran ditandai dengan
timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa gatal. Biduran dapat
berlangsung beberapa jam dan dapat juga berlangsung berhari-hari. Jika penyakit
ini disebabkan oleh alergi, maka cara pencegahannya adalah dengan menghindari
bahan makanan dan produk kimia yang menyebabkan alergi. Pengobatan dapat
dilakukan dengan menggunakan resep obat yang diberikan oleh dokter.
10.
Psoriasis
Belum dapat disembuhkan
secara total, tetapi pengobatan teratur dapat menekan gejala menjadi tidak
nampak. Gejala yang ditimbulkannya adalah kulit kemerahan yang dapat terjadi di
kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut.
Penyebab pasti dari
penyakit ini belum bisa ditentukan, tetapi hasil dari banyak penelitian
penyakit ini disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Ada dua
tipe sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh kita, yaitu sel
limfosit T dan limfosit B. Pada psoriaris terjadi aktivasi limfosit T yang
tidak normal di kulit. Ini menyebabkan kulit menjadi meradang secara berlebihan
11.
Kanker Kulit
Disebabkan oleh
penerimaan sinar matahari yang berlebihan. Penyakit ini lebih sering menyerang orang yang berkulit putih atau terang, karena warna kulit tersebut lebih
sensitif terhadap sinar matahari. Pencegahan dapat dilakukan dengan tabir surya
atau menghindari kontak dengan sinar matahari yang terlalu banyak.
Kelamin
I.
Fisiologi Kelamin Pria
dan Wanita
Setiap bagian dari tubuh
manusia memiliki fungsi masing - masing, begitu juga dengan alat kelamin
manusia yang memiliki fungsi sebagai alat reproduksi untuk menghasilkan
keturunan.
II.
Bagian – bagian dari
Kelamin Pria
1.
Penis
Alat kelamin jantan dan
juga berfungsi sebagai organ eksternal untuk urinasi. Tersusun atas tiga rongga
berisi jaringan erektil yang berspons. Di bagian ujung penis terdapat bagian yang
dinamakan kepala penis (gland penis). Kepala penis ini tertutup oleh
lipatan kulit yang disebut preputium. Preputium inilah yang dihilangkan saat
anak laki-laki khitan.
2.
Skrotum
Disebut juga kantong
pelir. Di dalam skrotum terdapat alat reproduksi dalam yang disebut testis.
Pada alat reproduksi laki-laki terdapat dua skrotum yaitu skrotum bagian kanan
dan kiri. Terdiri dari beberapa otot, antara lain otor darots dan otot
kremaster.
3.
Testis
Testis memiliki bentuk
bulat telur, dengan panjang ± 3 cm, garis tengah yang terbesar ± 1,75 cm dan
beratnya 15 gram. Di dalamnya terdapat ± 1000 selang kecil yang rata-rata
panjang 45 cm. Pria memiliki sepasang testis yang berbentuk oval berada di kiri
dan kanan untuk memproduksi sperma. Sel-sel yang menghasilkan sperma disebut
tubulus seminiferus, yang berukuran hampir sama dengan serabut benang sutera
yang paling halus. Proses pembentukan sperma ini disebut spermatogenesis.
Sperma yang dihasilkan oleh seorang laki-laki dewasa normal kurang lebih 100
juta sel sperma setiap hari.
4.
Saluran Kelamin
Terdiri dari dua
epididimides (tunggal: epididimis), dua duktus seminalis (vas
deferens), dua duktus ejaculatoris, dan satu uretra.
5.
Kelenjar Kelamin
Terdiri dari dua vesikula
seminalis, satu kelenjar prostat, dan dua kelenjar bulbourethral (Cowperi).
III.
Bagian – bagian dari
Kelamin Wanita
1.
Rahim (Uterus)
Terdiri dari dua vesikula
seminalis, satu kelenjar prostat, dan dua kelenjar
bulbourethral (Cowperi).
2.
Indung Telur (Oarium)
Berupa kelenjar kelamin
yang dimiliki oleh wanita dan berjumlah dua buah.
3.
Tabung Falopi (Tuba
Fallopi)
Berupa kelenjar kelamin
yang dimiliki oleh wanita dan berjumlah dua buah.
4.
Leher Rahim (Serviks)
Bagian dari Anatomi
Organ Reproduksi Wanita yang terletak di bagian bawah rahim. Mengeluarkan
beberapa jenis lendir dengan tugas yang berbeda-beda dan berada di daerah yang
berbeda-beda.
5.
Vagina
Organ Reproduksi Wanita yang paling luar,
berbentuk tabung dan menjadi penghubung rahim ke bagian luar tubuh. Alat
Reproduksi dapat menghasilkan berbagai macam sekresi, seperti cairan
endometrial, keringat, oviductal, skene pada vulva, cervical mucus dan
lain-lain. Sekresi pada dinding vagina berfungsi untuk meningkatkan gairah
seksual pada wanita.
6.
Mons veneris
Merupakan bagian yang tebal dan banyak mengandung jaringan lemak terletak pada
bagian paling atas dari vulva
7.
Labium mayora
Jumlah sepasang, merupakan suatu lipatan tebal yang mengelilingi vagina dan
ditumbuhi rambut
8.
Labium mayora
Jumlah sepasang, merupakan suatu lipatan tebal yang mengelilingi vagina dan
ditumbuhi rambut
9. Clitoris
Berupa sebuah tonjolan kecil, merupakan bagian yang paling peka terhadap
rangsang karena banyak mengandung saraf.
IV.
Kelainan/gangguan pada
Kelamin Wanita dan Pria
1.
Gangguan Menstruasi
Gangguan atau penyakit
ini bisa berupa amenore primer dan juga amenore sekunder. Amenore primer
merupakan gejala dimana menstruasi tidak terjadi hingga usia 17 tahun dan
diikuti dengan tidak berkembangnya unsur seksual sekunder. Sementara itu,
amenore sekunder adalah tidak terjadinya proses menstruasi selama 3 hingga 6
bulan pada wanita yang telah mengalami suklus menstruasi sebelumnya.
2.
Endometriosis
Merupakan gejala dimana
jaringan endometrium wanita berada di luar wilayah rahim yakni di ovarium,
oviduk, ataupun di jalur luar rahim wanita. Gejala yang paling lazim muncul
antara lain nyeri pada bagian perut, wilayah pinggang yang sakit, serta rasa
tak nyaman yang berlebihan saat menstruasi.
3.
Infeksi Vagina
Penyakit ini menampakkan
gejala antara lain keputihan berlebih dengan bau yang sangat menyengat dan
disertai dengan rasa gatal. Infeksi ini biasanya menyerang wanita pada usia
yang produktif khususnya bagi mereka yang telah memiliki pasangan dan aktif
melakukan kegiatan seksual. Penyebab utamanya adalah hubungan seksual.
4.
Penyempitan Oviduk
Oviduk atau saluran
telur bisa mengalami penyakit dimana ia akan menyempit. Penyebabnya disinyalir
genetis namun ada juga yang disebabkan oleh kuman jenis tertentu. Saluran telur
yang sempit akan membuat wanita sulit mendapatkan anak sebab jalan sperma
terhalangi.
5.
Infertilitas (Mandul)
Hal ini bisa disebabkan
oleh penyakit maupun gangguan. Pada kondisi umum, wanita akan mengalami masa
subur sekali dalam sebulan. Bagi wanita yang kurang subur biasanya tidak
terdapat masa subur dalam jangka waktu tertentu. Dan hal ini menandakan gejala
infertilitas. Hal ini biasa diatasi dengan berbagai metode salah satunya adalah
terapi makanan dan lain-lain.
6.
Kanker Payudara (Carcinoma mammae)
Penyakit pada sistem
reproduksi manusia tepatnya pada wanita adalah kanker payudara. Meski pria juga
memiliki payudara namun penyakit yang satu ini lebih rentan menyerang wanita
sebab jaringan lemak pada payudaranya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan
pria. Kanker payudara ini bisa menyerang wanita yang sudah menikah maupun
belum.
7.
Vulvovaginitis
Adalah peradangan pada
vulva dan vagina. Disebabkan oleh infeksi dari jamur dan bakteri, zat
bersifat iriatif, dll.
8.
Mola Hidalidosa
Dikenal dengan nama
hamil anggur merupakan kondisi dimana wanita mengalami kehamilan namun tak ada
janin yang tumbuh di dalam rahim melainkan hanya gelembung bernama mola juga
darah yang membeku. Hamil anggur ini bisa mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa
dan bahkan berbuntut pada kematian yang disebabkan pendarahan.
9.
Condiloma Accuminata
Merupakan penyakit yang
disebabkan oleh virus bernama Human Papiloma. Ia ditandai dengan munculnya
kutil yang terus membesar dan akhirnya menjadi cikal kanker pada mulut rahim
wanita.
10.
Hipogonadisme
Merupakan gejala dimana
terdapat penurunan fungsi testis pada pria dan disebabkan oleh adanya gangguan
interaksi hormon yakni androgen dan juga estrogen. Penyakit ini bisa berujung
pada kemandulan dan juga berkurangnya karakter maskulin pada pria.
11.
Kriptorkidisme
Adalah suatu kegagalan
satu atapun dua testis untuk turun dari abodemen menuju scrotum saat pria masih
bayi. Hal ini membuat hormon testoteronnya tidak berkembang dengan baik.
12.
Uretritis
Adalah peradangan pada
bagian uretra dengan disertai dengan gejala rasa gatal yang berlebih terutama
pada bagian penis. Pria yang terkena penyakit ini akan sering buang air kecil.
Penyebabnya adalah virus herpes.
13.
Prostatitis
Adalah gejala dimana
prostat meradang. Penyebabnya adalah bakteri bernama Escherichia colia.
14.
Epididimistis
Adalah gejala dimana
prostat meradang. Penyebabnya adalah bakteri bernama Escherichia colia.
15.
Sifilis
Penyakit ini disebabkan
bakteri bernama Treponema Pallium yang didapatkan seseorang melalui hubungan seksual,
luka mikroskopis dan juga trasfusi darah.
16.
Gonorhea
Penyakit ini lazim
disebut dengan kencing nanah. Penyebabnya adalah bakteri Neisseria Gonorrheae.
Ia ditularkan melalui prilaku seks yang bebas dan menyimpang. Gejalanya adalah
keluarnya cairan berwarna putih yang disertai dengan rasa yang nyeri pada saat
buang air kecil.
17.
Impoten
Impoten atau difungsi
ereksi merupakan ketidakmampuan seorang pria untuk ereksi atau mempertahankan
ereksi. Disebabkan oleh tersumbatnya darah, kekurang zat atau fungsi organ, dll.
18.
Kehamilan Di Luar Kandungan (Ectopic Pregnancy)
Kehamilan dimana sel
telur (ovum) yang sudah di buahi (oleh spermatozoon) tidak berada (implantasi)
di rongga rahim (endoterium). Terjadi karena gangguan transport hasil
pembuahan dari tuba ke rongga rahim. Dapat pula sebagai akibat kelainan hasil
pembuahan itu sendiri yang memang memiliki potensi kehamilan di luar kandungan.
19.
HERPES SIMPLEX GENITALIS
Penyakit kanker yang
berkembang di prostat, sebuah kelenjar dalam sistem reproduksi lelaki. Hal ini
terjadi ketika sel prostat mengalami mutasi dan mulai berkembang di luar
kendali. Sel ini dapat menyebar secara metastasis dari prostat ke bagian tubuh
lainnya, terutama tulang dan lymph node. Kanker prostat dapa menimbulkan rasa
sakit, kesulitan buang air kecil, disfungsi erektil dan gejala lainnya.
20.
Kanker Prostat
Suatu penyakit menular
seksual di daerah kelamin, kulit di sekeliling rectum atau daerah di sekitarnya
yang disebabkan oleh virus
21.
AIDS
Penyakit yang terkait
dengan reproduksi secara langsung adalah penyakit yang ditularkan melalui alat
reproduksi seperti penyakit AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) yang disebabkan oleh Virus HIV (Human Immune Deficiency Virus) dan penyakit kelamin
yang lain.
Demikian materi ini saya sampaikan mohon maaf bila ada kekurangan ataupun kesalahan yang terjadi.Terimakasih sudah mengunjungi blog ini.
No comments:
Post a Comment