Author:
Oyewyn
Genre:
Friendship- Sad end (Ficlet)
Cast:
Oh Sehun, Krystal Jung, and Bae Suzy
Credit
Poster:
Disclaimer:
The plot is mine ‘cause its REAL MY IMAGINATION FROM MY
MIND. No Bash! No Plagiator! No Silent Readers! Enjoyed
guys!
Note:
Already post in agnesoktaviany.blogspot.com with another version
.
.
.
.
.
Krystal Jung Pov
Kini hari telah berganti, sang mentari telah mengintip di
balik cakrawala memberi warna jingga yang membuatnya semakin cantik. Sinarnya
pun menyusup ke dalam kamarku melalui jendela kamarku yang telah terbuka.
“Ehmmm…” erangku karena sinarnya berhasil membuka mataku. Tanpa menunggu lama
kulangkahkan kakiku menuju kamar mandi, setelah selesai aku bersiap - siap
untuk berangkat sekolah. Namaku adalah Krystal Jung, anak semata wayang yang memiliki sifat cuek tapi sangat
melindungi apa yang aku sayangi dan cintai.
“Selamat pagi eomma, appa” sapaku sebelum mencium kepada kedua orangtuaku yang
sedang duduk di kursi meja makan. Setelah itu aku duduk bersama mereka dan
memakan sarapanku sendiri. Setelah itu, aku berangkat menuju sekolah
menggunakan mobil pemberian kedua orangtuaku tersayang. Perjalanan menuju
sekolahku memakan waktu kurang lebih 30 menit. Aku bersekolah di sekolah swasta
ternama di Jakarta meski begitu aku sendiri merasa kurang nyaman bersekolah di
sini karena pergaulan di sini kurang baik mengingat semua anak yang bersekolah
di sini tergolong kalangan atas, termasuk diriku sendiri. Di sekolah ini aku
hanya memiliki satu orang teman, namanya Bae Suzy. Suzy merupakan yeoja yang cantik, pintar, baik, dan ramah namun sayang dia
sangat tertutup dengan oranglain semua itu disebabkan karena perceraian
orangtuanya. Dan satu hal yang pasti aku sangat menyayangi Suzy sebagai sahabat bahkan saudaraku sendiri begitu juga
dengan orangtuaku yang sudah menganggapnya sebagai putri
mereka.
“Ting…tong…ting…tong” bel sekolah tanda pelajaran dimulai
berbunyi. “Morning class” sapa wali
kelasku., Lee seongsangnim. Tapi ternyata dia masuk bersama seorang
namja yang bisa dibilang memiliki
wajah cukup tampan. “Pagi ini kita kedatangan teman baru.” Katanya. “Silahkan
perkenalkan dirimu” perintah Lee seongsangnim kepada namja baru itu. “Bonjour,
J’mapplle Sehun. Saya murid pindahan dari Perancis” katanya
memperkenalkan diri yang disambut riuh suara teman sekelasku terutama para
murid yeoja. Hanya aku dan Suzy yang tidak peduli akan hal itu. Setelah itu dia duduk
dan ternyata dia duduk tepat di belakangku. Entah kenapa aku merasa pernah
mengenal wajahnya, tapi tak kupikirkan hal itu. Hari ini pelajaran telah usai,
aku pun segera melangkahkan kakiku menuju lapangan parkir. Ternyata namja baru itu berpapasan denganku dan tersenyum dan dengan
terpaksa aku pun mengulas senyum untuknya.
“Hai Krys” sapanya kepadaku. “Hmm.” Jawab ku singkat
dan tersenyum tipis. Namun aneh
bagiku karena kami belum berkenalan tetapi dia mengetahui namaku. Ya, sudahlah
bukan urusanku, toh aku kan termasuk popular di kalang siswa
sekolah ini. “Kurasa kau sudah
melupakan ku ya?” Tanyanya padaku yang sukses membuatku mengkerutkan keningku karena bingung.
Entah kenapa belakangan ini aku merasa kesehatanku
menurun dan memutuskan untuk memeriksakannya ke dokter. “Bagaimana uisa-nim hasil pemeriksaannya?” Tanyaku tegang karena melihat
wajah Kang
uisa yang tak kalah tegang
denganku. “Setelah diperiksa, ternyata anda mengidap kanker hati stadium akhir.
Dan sayangnya waktu anda untuk hidup tinggal 30 hari lagi.” Jawab Kang
uisa. Grap! Perasaanku dan
pikiranku seperti ditimpa oleh batu besar berbobot ribuan ton, sangat sakit dan
menyedihkan. Setelah itu, aku keluar dari ruang pemeriksaan dengan perasaan
galau.
Setelah pemeriksaan itu, aku pulang dan mengurung diri di
kamarku sendirian. Dan aksiku ini membuat seisi rumahku panik. Semua orang
berusaha untuk masuk ke kamarku, namun tak ku ijinkan satu pun dari mereka
untuk masuk. Aku pun membolos sekolah beberapa hari karena masalah ini. Ya,
siapa yang tidak frustasi mendengar berita ini ditambah lagi dengan perkiraan
waktu hidup yang sangat singkat. Setelah berhari- hari larut dalam kesedihan
aku pun sadar semua ini tidak boleh
berlangsung lama. Aku hanya akan membuang waktuku yang sangat singkat jiak
terus seperti ini. Dan setelah malam itu aku pun berjanji dengan diriku sendiri
agar membuat orang- orang disekitarku untuk tersenyum bersamaku tanpa
mengetahui akan hal yang aku alami saat ini meskipun aku menyimpan masalah dari
semua orang.
“Krystal!!” Teriak Suzy dan berlari memelukku erat. Ingin rasanya aku menangis
saat ini tapi tidak boleh, aku harus terlihat sangat baik di depan semua orang.
Kami pun berjalan bersama sambil bergandengan erat seperti dua sahabat yang
berpisah puluhan tahun.
“Hai!” Sapaku pada Claudius sambil tersenyum dan dibalas
dengan senyuman manisnya. Entah mengapa aku merasa aku harus mengenal Claudius
lebih dalam lagi. “Krys, apa kamu masih belum mengingatku?” Pertanyaan yang sama
yang Sehun lontarkan saat kami berpapasan di parkiran waktu itu.
“Entahlah, aku memang merasa mengenalmu tapi aku tidak tahu siapa kamu
sebenarnya. Hehehe…” Jawabku sambil tertawa canggung. “Ingatanmu sangat buruk
ternyata tidak pernah berubah sejak dulu. Hahaha.” Jawabnya sambil tertawa dan mendaratkan
sebuah jitakan
di kepalaku pelan. “Sakit tau!
Lagian aku memang tidak tahu kamu itu siapa. Kau saja yang mengaku
seolah mengenalku.” Gerutuku
sambil mengusap kepalaku yang baru saja mendapatkan jitakannya. “Sakit ya? Maaf kalu begitu.” Katanya sambil mengusap
puncak kepalaku karena khawatir. Deg… Perlakuannya kepadaku membuatku terkejut,
ada perasaan rindu sekaligus senang mendapatkan perlakuan manisnya saat ini. Ada
apa denganku? Mengapa jantungku berdegup kencang? Apa ini salah satu efek dari
penyakitku??
***
Hari telah berganti minggu, dan kini kesehatanku semakin
memburuk. Aku semakin sering masuk dan diopname
di rumah sakit tanpa sepengetahuan kedua orangtuaku yang membuatku sering
mereka omeli. Dan sering dicereweti oleh Suzy dan Sehun karena kekhawatiran mereka. Melihat perlakuan mereka semua kepadaku
membuatku semakin sedih menyadari bahwa kini waktuku di dunia tinggal seminggu.
Dan tak peduli apa yang dikatakan dokter aku akan menghabiskan waktuku ini
bersama mereka.
Hari pertama dalam minggu terkahirku, aku pergi membolos
sekolah bersama Suzy dan Sehun. Kami pergi piknik ke sebuah bukit kecil yang indah di
luar kota, berjalan, makan, bercanda, dan menikmati pemandangan bersama. Tanpa
sadar, air mata yang sedari tadi ku tahan mengalir begitusaja membasahi pipiku.
Saat ku ingin mengusapnya, ternyata tanganku ditahan oleh tangan Sehun, dia menghapus air mataku dengan ibu jarinya, dan menarikku masuk ke dalam pelukannya. Hangat dan
nyaman itulah yang aku rasakan saat.
Hari kedua dalam minggu terkahirku, aku membolos sekolah
lagi. Kali ini aku hanya berdua dengan Sehun karena dia yang memintaku dan entah mengapa aku
menurutinya. Kami pergi bersama ke sebuah danau tempat kami dulu menikmati
waktu bermain kami bersama. Ya, sekarang aku sudah mengetahui bahwa Sehun adalah teman kecil sekaligus cinta pertamaku hingga saat
ini. Saat kami sedang duduk bersama memandang langit sore dan menikmati
hembusan angin yang menerbangkan uraian rambutku, tiba - tiba Sehun menangkup wajahku dengan tangannya dan menggerakkan
kepalaku untuk menghadapnya. Kemudian, dia menggenggam tanganku erat dan
berkata “Krys,
aku kembali ke sini hanya untuk mu, cinta pertamaku, dan aku ingin kamu juga
menjadi cinta terakhir untukku. Tak peduli apapun yang akan terjadi di depan
sana, karena aku hanya menginginkanmu, Krystal Jung untuk menjadi milikku.” Katanya yang membuatku terbius
karena ucapan tulusnya saat ini. “Krystal, maukah kamu menjadi pendampingku di masa depan? Mungkin
initerlalu cepat tapi aku yakin cintaku akan tetap hanya untukmu. Buktinya,
selama belasan tahun kita berpisah aku selalu mencintai bahkan mengejarmu ke
sini.” Tambahnya lagi. Air mataku mengalir deras mendengar pengakuan manis dari
mulutnya, seandainya dia tahu bahwa umurku tinggal beberapa hari lagi. Mau,
satu kata yang sangat ingin aku katakana padamu tapi kurasa tidak mungkin karena
aku akan segera pergi dari dunia ini, batinku dalam hati. “Maaf Sehun, aku tidak bisa memberikan jawaban untukmu saat ini
karena ada satu hal yang tidak aku ketahui tentangku saat ini. Tapi jujur, aku juga sama dengan mu. Menyayangi dan
mencintaimu sejak dulu.” Kataku padanya. “Bisa kau
memberitahukanku, tentang apa yang tidak ku ketahui tentang dirimu?” Sehun
bertanya dengan nada sendu namun tetap menyiratkan rasa penasaran. “ Sekali
lagi maaf Sehun. I can’t tell you just the time who can show it.” Jawabku
dengan perasaan bersalah.
Hari ketiga dalam minggu terakhirku, hari ini hari libur
nasional dan aku memutuskan untuk menghabiskan hari ini bersama kedua
orangtuaku. Pagi ini seperti biasa dimulai dengan sarapan bersama. Setelah itu,
kami menonton acara televisi favorit kami ditemani oleh teh dan kopi buatan
mama. “Eomma, appa, malam ini aku mau tidur bersama kalian ya. Sudah lama kita tidak tidur
bersama.” Kataku memohon kepada mereka. Dan dibalas oleh anggukan senyuman dari
mereka. Dan hari ini kami menghabiskan waktu kami bersama - sama, melihat tawa
dan senyuman mereka membuatku senang sekaligus sedih mengingat waktu yang
semakin singkat. Malam pun tiba, kami memasuki kamar orangtuaku dan tidur
bersama. Sama seperti saat aku kecil ibuku mengusap dan membelaiku sebelum
tidur. Di saat mereka telah tidur kupandangi wajah yang dihiasi sedikit keriput
dan rambut yang kini mulai memutih membuatku semakin sedih melihat mereka
disaat seperti ini ditambah lagi kenyataan bahwa aku adalah anak semata wayang
mereka.
Hari keempat dalam minggu terakhirku, entah mengapa hari
ini aku ingin menyendiri. Aku memutuskan untuk membolos untuk ketiga kalinya
dalam minggu ini dan aku memutuskan untuk pergi ke sebuah taman indah namun
sepi pengunjung. Di taman itu aku mengingat kembali hari - hari terindahku
bersama eomma, appa, Suzy, dan Sehun. Mengingat hidupku yang tinggal tiga hari lagi membuatku
semakin larut dalam kesedihan aku menangis terisak meluapkan segala beban
kesedihan yang selama ini kutanggung sendiri. Tak hentinya aku menangis
meratapi diriku sendiri yang masih belum mampu untuk melepaskan kehidupanku di
dunia dan orang - orang yang sangat aku sayangi dan cintai. Tak terasa sore
telah tiba, aku pun bergegas pergi untuk pulang ke rumah. Tapi tiba - tiba,
tubuhku tidak terasa lemas, langsung saja ku telepon dokter yang memeriksaku
untuk menjemputku di taman ini dan segera membawaku ke rumah sakit.
Hari kelima dalam minggu terakhirku, dan kini kutemukan
diriku berada dalam kamar rumah sakit tempatku biasa dirawat. Entah kenapa saat
ini aku ingin menuliskan surat perpisahanku untuk eomma, appa, Suzy, dan Sehun. Tak terasa mentari telah terbenam digantikan
dengan sinar bulan yang ditemani oleh bintang - bintang yang menghiasi langit.
Pertanda bahwa hari ini akan segera berkahir dan hari baru sudah menanti esok
hari.
Hari keenam dalam minggu terkahirku, hari ini aku
memutuskan untuk memberi tahu mereka bahwa aku berada di rumah sakit. Sore ini
aku memberi nomor telepon eomma, appa, Suzy, dan Sehun kepada perawat dan memintanya untuk menghubungi mereka dan memberi tahu
keberadaanku tanpa memberi tahu keadaan kesehatanku yang sesungguhnya. Setelah
dihubungi, mereka datang ke rumah sakit dan melihat keadaanku dan seperti
sebelumnya aku berusaha terlihat baik - baik saja di depan mereka karena tidak
mau melihat mereka sedih dan khawatir karena keadaaanku. Aku meminta mereka
berempat di sini menemaniku malam ini tanpa memberi tahu bahwa ini adalah malam
terakhirku. Entah mengapa malam ini aku merasa aku akan pergi. Aku menangis
tersedu yang membuat eomma, appa, Suzy,
dan Sehun terbangun. Mereka segera menghampiriku dan menanyakan ada apa
denganku. Saat aku ingin menjelaskan keadaanku tiba - tiba nafasku terasa sesak
dan aku tidak bisa mengeluarkan suara. Dan ketika aku memberikan surat
terakhirku pada mereka aku pun menghembuskan nafas terakhirku.
Author Pov
Orangtua
Krystal, Suzy, dan Sehun melihat hal itu pun menangis kehilangan sosok yang
sangat mereka sayangi dan cintai. Dengan segera mereka mengurus pemakaman Krystal.
Setelah upacara pemakaman usai tinggallah orangtua Krystal, Suzy, dan Sehun. Mengingat
surat yang diberikan Krystal yang ia bawa saat ini, Sehun pun membuka dan
membaca surat tersebut dan memberikan surat itu kepada Suzy juga orangtua
Krystal bergantian.
Untuk eomma, appa, Suzy, dan Sehun
Mungkin saat kalian membaca
surat ini aku sudah tidak ada di dunia ini. Maaf jika selama ini aku
menyembunyikan masalah ini dari kalian. 30 hari yang lalu aku memeriksakan
diriku ke dokter dan ternyata aku divonis mengidap kanker hati stadium akhir.
Aku sangat terpuruk saat itu, inilah penyebab mengapa aku mengurung diri di
kamarku dan tidak bersekolah. Aku berusaha untuk selalu terlihat baik dimata
kalian karena aku tidak mau melihat kalian bersedih karena keadaanku ini. Dan
aku memohon kepada kalian dengan sangat agar melepaskanku, jangan bersedih dan
terpuruk karena kehilangan diriku. Ini semua adalah rencana Tuhan dan rencan
Tuhan selalu indah pada akhirnya.
Eomma, eomma jangan bersedih
karena kehilangan diriku. Eomma harus kuat karena appa masih membutuhkan mama.
Dan jika eomma menginginkan sosok seorang anak, masih ada Suzy yang sudah kita
anggap sebagai bagian dari keluarga kita. Aku tidak akan tenang jika melihat eomma
bersedih. Eomma tidak mau itu terjadi bukan? Maka dari itu bangkit tersenyum,
dan berjalanlah terus ke depan kerana pada akhirnya kita akan bertemu di sini
pada saat yang telah ditentukan Tuhan.
Appa, appa juga harus kuat
karena appa adalah kepala keluarga, mama sangat membutuhkan, menyayangi, dan
mencintai papa. Berjanjialah pada Krystal agar appa menjaga eomma untuk Krystal
karena Krystal sangat mencintai eomma begitu juga dengan appa. Kuatlah dan
damping eomma hiduplah bersama selamanya. Dari sini Krystal tidak mau melihat
ada tangisan kesedihan dari eomma dan appa apapun alasannya. Kalian harus
bahagia untuk Krystal.
Suzy, kamu adalah satu - satunya
sahabat terbaikku hingga saat ini. Kamu sudah kuanggap sebagai saudaraku
sendiri, berjanjilah padaku agar kamu mau terbuka dan bergaul dengan orang
lain. Jika kamu merindukan sosok orangtua lihatlah ada orangtuaku yang bersedia
menjadi tempatmu bernaung. Jika kamu merindukan sosok seorang sahabat lihatlah
ada Sehun yang siap membangunkanmu disaat kamu jatuh. Suzy, jangan bersedih
karena aku pergi. Masa depanmu masih sangat panjang jadi berjuanglah untuk
kehidupanmu sendiri. Dan aku mohon rawat dan perhatikanlah kedua orangtuaku dan
anggaplah bahwa mereka adalah orangtuamu.
Sehun, kamu memang cinta pertama
dan terakhirku hingga saat ini. Perasaan cinta ini tidak pernah berkurang
bahkan perasaan ini bertambah setiap harinya. Aku percaya bahwa kamu akan
menemukan cinta sejati, meskipun itu bukan diriku. Bangkitlah dan bukalah
hatimu untuk wanita lain di luar sana jangan terus hidup dalam bayang -
bayangku. Aku mohon kepadamu jagalah kedua orangtuaku dan sahabatku.
Aku mohon sekali lagi agar
kalian melepaskan kepergianku ini. Hiduplah dengan baik karena kita tak tahu
apa yang akan terjadi di depan sana. Ragaku memang pergi namun hatiku akan
selalu ada bersama dengan kalian apapun yang terjadi. Selamat tinggal…
Setelah
mereka mebaca surat tersebut mereka dengan tegar mengikuti wasiat dan
permintaan yang Krystal inginkan. Mereka menjalani kehidupan mereka dengan
baik.
FINAL
Hello, gimana FF-nya?? Ini sebenernya
cerpen yang pernah aku tulis untuk tugas sepupu aku hehehe. Maaf kalo ga danta,
banyak typo, and everything. Seperti biasa, silahkan tinggalkan komentar
kalian. Gomawo^^
No comments:
Post a Comment