I. Bentuk Sikap dan Lintasan
Gerak
Sikap
merupakan bentuk bangun suatu tampilan dalam
keadaan diam (tidak bergerak), yang terletak pada suatu kedudukan (posisi).
Dari posisi suatu sikap tubuh dapatlah ditentukan arah dan jarak suatu tujuan
(sasaran), dan untuk menentukan arah dan jarak, digunakanlah sisi dari sebuah
sikap sebagai latar muka untuk melakukan tidakan pembelaan diri, yaitu sisi
kiri atau kanan, sisi depan atau sisi belakang., sisi atas atau bawah, sisi
tinggi/ rendah, luar atau dalam.
Kenaan merupakan
bagian anggota tubuh yang sengaja dibentuk untuk
berkontak langsung dengan tubuh lawan supaya cidera. Beberapa bentuk kenaan dan
fungsinya :
·
Telapak dan jari
tangan mengepal (Meninju/ menumbuk.)
·
Telapak dan jari
tangan lurus merentang (Menampar/ menepis.)
·
Telapak dan jari tangan
membentuk cakar (Mencakar/ Mencengkeram.)
·
Jari telunjuk lurus
merentang (Tusukan)
Tumpuan merupakan bagian permukaan tubuh yang digunakan sebagai latar
untuk berpijak, dan terdapat beberapa sudutnya bersesuaian pada saat menekan
lantai.Tumpuan yang baik membuat keseimbangan tubuh jadi selaras, dan berguna
dalam membentuk sikap atau pada saat melakukan gerakTumpuan merupakan komponen
dasar dalam membentuk kuda-kuda, apalagi ujung- ujung jari telapak kaki terarah
masuk sedikit kedalam dapat mencengkeram lantai. Punggung dan bahu juga
berfungsi sebagai tumpuan dalam melakukan gulingan (roll),ataupun paha dan
betis bagian luar pada saat melakukan sikap kuda-kuda bawah.
II.
Kuda – kuda dan Sikap
Pasang
Kuda-kuda merupakan suatu bentuk sikap tubuh yang bersiap sedia
menghadapi lawan, dan menjadi titik tolak dalam melakukan tindakan pembelaan
diri, seperti; bertahan, menyambut serang ataupun menyerang lawan. Kuda- kuda
yang baik ditentukan oleh letak dan bentuk yang tepat, dimulai dari tumpuan
(pijakan), lutut, paha dan pinggul/pinggang. Kuda- kuda merupakan sikap dasar
yang terbentuk dari latihan yang bertahun - tahun yang dilakukan dengan penuh
kesabaran dan berulang- ulang. Tujuan yang prinsipil dalam pembentukan kuda-
kuda adalah kemantapan (stabilitas), yaitu kemampuan memadukan keseimbangan
(balancing) dengan kekuatan / strength.
Struktur kuda-kuda
menentukan kecepatan koordinasi tungkai dan mekanisme bertarung, ada gerakan
yang pendek dan kuat menghentak, atau gerakan berirama namun tepat dan keras. Dari
pembentukan sikap kuda-kuda inilah timbul pengertian mengenai tujuan dan daya
guna gerak berikutnya, kemudian ditemukanlah suatu bentuk sikap yang sangat
dikuasai oleh seorang pesilat, dan dapat digunakan begitu saja (otomatis) untuk
menghadapi berbagai bentuk serangan, inilah yang disebut Pasang, atau bentuk
sikap bebas, yaitu berdasarkan improvisasi pelakunya.
Pengelompokan sikap
dasar :
·
Kuda-kuda Tinggi ; -
Depan, -Tengah, -Hadap, -Belakang.
·
Kuda-kuda Rendah ;
-Depan, -Tengah, -Hadap, -Belakang.
·
Kuda-kuda Bawah :
-Depan, -Tengah, -Hadap, -Belakang.
Pemberian nama kuda-kuda berdasarkan bentuk sikapnya,
pemberian nama : Tinggi, Rendah dan Bawah ditinjau dari letak sikapnya,
pemberian nama : Depan, Hadap, Tengah dan Belakang ditinjau dari sisi sikapnya
III. Bentuk Sikap Lintasan
Gerak Fungsi Sasaran
Gerak merupakan
perubahan bentuk bangun atau perpindahan letak
suatu wujud tampilan.
Gerak dasar merupakan
perpaduan antara bentuk sikap dengan lintasan gerak
untuk melakukan tindakan beladiri. Pemberian nama Gerak Dasar oleh organisasi
ditinjau dari kegunaan/ fungsi tindakannya, dan diterapkan sebagai materi baku.
Pengelompokkan gerak dasar :
·
Hindaran atau elakan, merupakan menjauhkan atau meluputkan diri dari lintasan serang
lawan. Sebagian besar hindaran termasuk dalam Tata Langkah, termasuk juga
serangan kaki atau tangkisan oleh kaki, sebab setiap kaki menyerang/ menangkis
selalu terjadi langkah.
·
Tangkisan, merupakan cara
menahan atau mengalihkan serangan lawan (Antisipasi.)
·
Serangan, merupakan menghantam lawan dengan tujuan membuat lawan tidak
berdaya.
Tata langkah merupakan
cara mengatur langkah untuk menentukan arah dan
jarak dari lawan, jarak mempengaruhi kesempatan (waktu) yang ditempuh dalam
melakukan tindakan beladiri.
·
Langkah manunggal,
merupakan mengangkat dan memindahkan satu pijakan
kaki ke arah lain
·
Langkah ganjil, merupakan melangkah
dengan meniggalkan tumpuan lama, hinggap dengan satu tumpuan/ pijakan pada 1
titik mata angin di lingkaran imajiner, antara titik mata angin bersudut 45
derajat.
·
Langkah ganda, merupakan melompat, meninggalkan tumpuan lama, hinggap dengan dua pijakan
sekaligus pada 1 titik mata angin untuk kaki depan dan diluar lingkaran
imajiner untuk kaki belakang.
·
Simpir, merupakan setengah melangkah maju atau mundur, kedua kaki jadi bersilang
·
Berguling (roll),
merupakan cara melakukan perpindahan letak dari
dan ke kuda - kuda Bawah.
Jenis – jenis tangkisan :
·
Tangkis Atas
·
Tangkis Atas Luar
·
Tangkis Samping Luar
·
Tangkis Bawah Luar
·
Tangkis Bawah
·
Tangkis Bawah Dalam
·
Tangkis Samping Dalam
·
Tangkis Atas Dalam
·
Silang Bawah
·
Silang AtasTepis Bawah
·
Tepis Atas
·
Buang Bawah
·
Buang Atas
·
Potong Bawah
·
Potong Atas
Jenis – jenis serangan :
·
Pukulan (serangan tangan)
Ø Belah
Ø Belah luar
Ø Tebang
Ø Sangga
Ø Sangga luar
Ø Sangga dalam
Ø Tebas
Ø Belah dalam
Ø Pukulan maju
Ø Sorogompo
Ø Sikut maju
Ø Sikut depan
Ø Sikut samping
Ø Sikut bawah
Ø Sikut belakang
Ø Pasu depan
Ø Pasu samping
·
Tendangan (serangan kaki)
Ø Lututan depan
Ø Lututan samping
Ø Tangguhan
Ø Tendangan depan
Ø Tendangan samping
Ø Tendangan sabit
Ø Tendangan berganti
Ø Trap
Ø Gjrosan
Ø Kepetan
Ø Samplakan
Ø Tendangan belakang
Ø Paculan depan
Ø Paculan belakang
Ø Pengkalan maju
Ø Pengkalan mundur
Ø Sapuan atas
Ø Sapuan bawah
Ø Gamparan atas
Ø Gamparan bawah
Ø Tendangan kuda
Ø Jlontrotan
Ø Cecak-an
Ø Guntingan